Dari 20 siswa peserta UN di sekolah itu, hanya ada 7 siswa kelas 3. Sedangkan 13 siswa lainnya diindikasi sebagai siswa kelas 1 dan 2, yang sengaja dipasang untuk mengikuti UN tersebut.
Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah siswa. Mereka mengaku dipaksa oleh gurunya untuk mengikuti UN. Meski hanya sekedar mengisi bangku kosong.
“Saya disuruh guru untuk ikut UN. Jadi, ya terpaksa saya ikut,” ujar Arifudin, siswa kelas 2 yang ikut dalam UN tersebut.
Hal serupa juga diakui Titan, siswa kelas 2 lainnya. Meski dalam hati kecilnya tidak ingin mengikuti UN tersebut, namun Titan juga tidak berani menolak perintah gurunya.
Sementara, Jainudin, Pengawas Rayon di sekolah itu mengaku tidak mengetahui perihal indikasi penggelembungan jumlah peserta UN tersebut. **Baca juga: Zaki Harap Kelulusan UN Diwilayahnya 100 Persen.
Belum diketahui pasti apa motivasi pihak sekolah memanipulasi jumlah peserta UN tersebut. Namun dari pengakuan para siswa terungkap, hal serupa terjadi setiap tahunnya. (mer)
