oleh

Sindir Pembelian Prado Rp1,9 M, Mahasiswa di Pandeglang Gelar Teatrikal

image_pdfimage_print

Kabar6-Puluhan massa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Pandeglang menggelar aksi teatrikal di depan Setda Pandeglang, Rabu (13/3/2019).

Aksi tersebut bentuk sindiran terhadap pembelian mobil dinas Bupati Pandeglang jenis Toyota Land Cruiser Prado seharga Rp 1,9 miliar dari APBD 2018 sebagai kendaraan dinasnya yang menjadi polemik.

Aksi teatrikal ini diperankan oleh sejumlah mahasiswa. Mereka menggambarkan kondisi ibu hamil yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Kemudian infrastruktur jalan rusak.

Namun di satu sisi, bupati malah asyik menunggangi mobil dinas barunya di lintasan penuh lumpur. Mobil itu disimulasikan dalam bentuk imitasi dari anyaman bambu.

“Aksi teatrikal ini bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Disaat rakyat selama ini masih kesulitan memperoleh infrastruktur layak, namun di lain sisi, Pemkab malah mengalokasikan anggaran pembelian kendaraan dinas mewah,” kata Ketua PC IMM Pandeglang, Ahmad Fauzi kecewa.

Menurut dia, kebijakan tersebut dianggap aneh ketika APBD Pandeglang masih minim. Masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, Pemda malah mengeluarkan kebijakan yang tidak mengembirakan. Oleh sebab itu, mahasiswa menekankan rencana pembangunan yang lebih prioritas ketimbang mengadakan kendaraan dinas mewah.

“Padahal saya kira mobil semahal itu, ketika masih ada mobil yang lebih murah, kan tidak perlu dibelikan mobil itu (Toyota Prado),” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang, Ramadani mengaku, alasan pembelian itu dianggap rasional mengingat sebagian kondisi jalan di Pandeglang yang sulit ditembus bila menggunakan kendaraan dinas yang saat ini dipakai bupati berupa Toyota Vellfire.

“Kalau pakai Vellfire kan mentok, karena kondisi jalannya seperti itu (rusak), seperti di Selatan. Kalau mentok lagi mentok lagi, maka pemeliharaannya kan lebih gede. Maka nya beli Prado,” katanya.

Ramadani menjelaskan, penggunaan dua unit kendaraan dinas oleh bupati pun dianggap wajar. Karena satu unit diperuntukkan bagi kendaraan kedinasan, sedangkan satu lagi untuk kendaraan operasional.

“Enggak ada masalah sepanjang fasilitasnya tidak bertentangan,” paparnya.**Baca Juga: Mayat Bayi di Ciputat Ternyata Hasil Hubungan Gelap PRT.

Diketahui, tahun 2018 lalu Pemkab Pandeglang menganggarkan pembelian kendaraan dinas mencapai Rp5,2 miliar. Salah satu peruntukkannya guna membeli kendaraan dinas baru bagi bupati berupa Toyota Land Cruiser Prado seharga Rp1,9 miliar.(aep)

Print Friendly, PDF & Email