oleh

Simpan Sabu dalam Sepatu, BNP Banten Tangkap Pengedar Narkoba di Bandara Soetta

image_pdfimage_print

Kabar6- Sindikat pengedar narkoba jenis sabu dibekuk petugas BNP Banten saat transit di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/9/2020). Dua kelompok sindikat narkoba ini melakukan penyelundupan serbuk haram dengan modus yang sama, yakni menyembunyikan bubuk putih di dalam sepatu.

Kelompok pertama, dua pelaku terbang dari Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara dengan membawa sabu seberat 1,022 kilogram.
Kedua pelaku ini berinsial MN (34) dan MI (24). Dan kelompok kedua, SB (30) dan HR (31) ditangkap di terminal dua Bandara Soekarno Hatta, Minggu (6/9/2020). Keduanya berangkat dari Bandara Kualanamu, Medan dengan tujuan Solo. Saat transit itulah keduanya ditangkap dengan barang bukti 1.013 kilogram sabu.

“Petugas masih melakukan pendalaman guna mengembangkan jaringan. Narkotika jenis sabu dibawa dari Medan menuju Makasar. Setidaknya kita bisa menyelamatkan 4.100 generasi penerus bangsa,” kata Kepala BNP Banten, Kombes Pol Hendri Marpaung, di kantornya, Kamis (10/9/2020).

Hendri menjelaskan modus yang dilakukan sindikat ini adalah menaruh sabu ke dalam sepatu. “Jadi mereka-mereka ini, naruh sabu di dalam sepatu, barangnya ini mereka injak untuk berjalan, jadi bukan mereka buka alas sepatunya kemudian mereka jahit lagi. Barang buktinya ada 1.013 kg sabu. Dari penangkapan ini kami berhasil menyelamatkan 4.055 generasi penerus bangsa,” jelasnya.

Para pelaku dikenakan Pasal 114 ayat 2 dan atau Pasal 112 ayat 2, juncto Pasal 132 ayat 1, Undang-undang (UU) RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimalnya hukuman mati.

“Keduanya masih sindikat, masih kita dalami bandar besarnya. Mereka terima dari bandar, membawa narkoba dan mungkin sudah beberapa kali dan baru tertangkap sama kita. Semuanya dari Aceh, pengakuannya dapat upah Rp 10 juta per orang,” ujarnya.

**Baca juga: Pilkada Serang 2020, Paslon Nasrul Ulum-Eki Baihaki Deklarasikan Tantang Pasangan Inchumbent.

Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia sejak Maret lalu, tanpa terkecuali di Banten menjadikan peredaran dan penyelundupan narkoba semakin gencar, dengan memanfaatkan kelengahan masyarakat dalam mengawasi lingkungan sekitarnya.

“Jaringan narkotika ditengah pandemi ini tidak pernah berhenti. Kita dari petugas juga tidak akan pernah berhenti memberantasnya. Ada kemungkinan mereka lebih gencar memanfaatkan situasi saat masyarakat takut covid di manfaatkan mereka untuk menyelundupkan narkoba,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email