oleh

Siapkah Wisata Banten Terima Lonjakkan Wisatawan Libur Idul Fitri?

image_pdfimage_print

Kabar6 – Banten miliki banyak destinasi wisata, mulai dari Anyer, Sawarna, Gunung Luhur hingga Baduy. Seluruh objek wisata itu diprediksi bakal ramai oleh wisatawan selama libur Idul Fitri 2021.

Alasannya, pemerintah resmi melarang mudik. Sehingga masyarakat diperkirakan lebih memilih berlibur dan Banten menjadi pilihan utama penduduk Jabodetabek.

Pemerintah daerah pun diminta mengetatkan prokes covid-19 nya. Terutama penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE.

“KBanten harus menyiapkan. Mudik ditiadakan, langsung destinasi wisata di Banten pasti akan penuh. Karena biasanya pergi ke timur, maka akan pergi kesini, ke destinasi wisata,” Menparekraf, Sandiaga Uno, di Hotel Horison Ratu, Kota Serang, Banten, Selasa (06/04/2021).

Sandi memiliki slogan 3G, yakni Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi) untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Ekonomi kreatif dan dunia pariwisata Indonesia berusaha bertahan ditengah pandemi. Dia berusaha tahun ini bisa segera pulih.

Setidaknya membangkitkan kembali potensi wisata dengan mendatangkan wisatawan domestik terlebih dahulu. Karena wisatawan mancanegara (wisman), diprediksi masih sulit untuk berlibur ke Indonesia.

“Kita bertahan, tapi untuk sama-sama bangkit. Dengan prokes yang ketat dan disiplin. Kita tingkatkan testing, jadi setiap kegiatan ada testing, tracing, dan treatment. Kemudian vaksinasi, agar pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bangkit di era kenormalan baru,” ujarnya.

Sandi hari ini berkeliling ke sejumlah destinasi wisata di Banten untuk mengecek kesiapannya dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19, mulai dari kampung wisata di Cikeusik, Pandeglang. Berlanjut ke Tanjung Lesung dan berakhir di Anyer.

**Baca juga: Jelang Ramadhan, PL Hingga Obat Kuat Disita

Sandi tidak ingin niat baiknya membangkitkan ekonomi kreatif dan wisata Indonesia, malah menjadi klaster baru penularan corona.

“Jadi saya mau tour Banten hari ini untuk menyiapkan prokes. Karena saya tidak mau, ekonomi kreatif dituduh bertambahnya pasien (covid-19),” terangnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email