oleh

Setrum Ibu Kandung Hingga Tewas Demi Asuransi, Pemuda Tiongkok Ini Dieksekusi Mati

image_pdfimage_print

Kabar6-Anak durhaka seperti julukan yang pantas diberikan untuk Fu Bailian (33). Bagaimana tidak, pria yang tinggal di Zigong, barat daya Sichuan, Tiongkok, ini menyetrum sekaligus memukul ibu kandungnya yang berusia 56 tahun hingga tewas.

Fu melakukan tindakan keji itu, melansir SCMP, semata-mata demi bisa mengklaim asuransi yang akan digunakan untuk membeli sebuah flat. Dokumen hukum yang diajukan ke pengadilan menunjukkan, Fu kekurangan dana untuk membeli apartemen yang diinginkan, dan telah mengambil polis asuransi kecelakaan diri untuk ibunya senilai sekira Rp833,5 juta pada November 2017, beberapa bulan sebelum dia membunuh sang ibu.

Pengadilan tinggi Tiongkok, Mahkamah Agung Rakyat, memerintahkan eksekusi setelah Fu kalah dalam banding atas hukuman tersebut pada Juni 2020. Pengadilan di Zigong mendengar, pada Maret 2018 Fu naik penerbangan dari Guangzhou ke Chengdu, lalu naik taksi ke rumah ibunya di Zigong.

Fu membujuk sang ibu untuk melakukan pijatan dengan perangkat elektronik, kemudian memasang kabel yang terbuka ke kedua tangannya dan menyetrum wanita malang itu. Masih dalam kondisi sadar, sang ibu dipukuli berulang kali oleh Fu pada bagian kepala dan wajah, dengan bangku kayu hingga pingsan.

Pria itu lantas meletakkan tubuh sang ibu di lantai dapur dan meletakkan pengering rambut yang ditancapkan ke papan listrik yang terbakar di bawahnya, sebelum melarikan diri. Ketika kakak laki-laki Fu menelepon untuk memberitahu dia tentang kematian ibu mereka pada hari itu juga, Fu berpura-pura masih berada di Guangzhou.

Pengadilan mendengar, polisi yang menyelidiki kematian wanita itu mencurigai adanya kecurangan setelah menemukan korban tanpa alas kaki dan sandalnya ditempatkan dengan rapi di satu sisi.

Polisi juga menemukan darah di tirai dan bekas goresan di dinding. Fu membayar penerbangan lain bertanggal setelah kematian sang ibu, sehingga dia bisa berpura-pura saat tiba di rumah ibunya. Tetapi rekaman kamera pengintai menempatkan Fu di Zigong sebelum penerbangan itu.

“Fu Bailian menghabiskan waktu yang lama untuk merencanakan pembunuhan itu, mencari secara online berkali-kali untuk metode pembunuhan, peralatan dan klaim asuransi. Dia membersihkan dan menggelar TKP, menghancurkan dan menyembunyikan bukti, menunjukkan bahwa dia telah membuat rencana yang baik dengan pikiran yang teguh dan kebencian yang dalam,” demikian putusan Pengadilan Tinggi Rakyat Sichuan dalam sidang banding tahun lalu.

“Kejahatannya sangat serius dan berbahaya bagi masyarakat. Itu tidak bisa ditoleransi oleh aturan alam, hukum negara dan perasaan orang,” tambah pengadilan. ** Baca juga: Takut Kawin Sedarah, Pria di AS Ini Lacak Keberadaan Ayah Kandungnya yang Donor Sperma 500 Kali

Fu bertemu keluarganya sebelum eksekusi pada 24 Februari lalu, setelah dinyatakan bersalah pada Juli 2019.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email