oleh

Setahun Tsunami, Wisata di Banten Masih Menjadi Primadona?

image_pdfimage_print

Kabar6-Satu tahun lalu, tepatnya 22 Desember 2018, pesisir Banten diterjang oleh Tsunami Senyap yang disebabkan oleh runtuhnya materail dari tubuh Gunung Anak Krakatau (GAK).

Mal itu, sekitar pukul 21.00 wib, masyarakat pesisir Banten dikejutkan oleh terjangan gelombang tinggi, bahkan disebut-sebut mencapai ketinggian pohon kelapa.

Kala itu, wilayah Anyer, Carita, Tanjung Lesung, hingga Ujung Kulon masih menjadi destinasi wisata favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu libur natal dan tahun baru (Nataru).

Bertepatan malam itu, terjadi fenomena supermoon atau bukan besar. BMKG memprediksi gelombang tinggi itu disebabkan oleh fenomena tersebut dan bukan di anggap tsunami. Namun pernyataan itu kemudian di revisi oleh lembaga ‘peramal cuaca’. Kini, pada Kamis, 26 Desember 2019, akan terjadi gerhana matahari cincin mulai pukul 12.15 wib dan puncaknya pada 12.15 wib.

Meski oleh BMKG di prediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan gelombang di perairan Banten akan tinggi, mencapai empat meter, pihak kepolisian berharap cuaca akan lebih baik. Sehingga aktifitas masyarakat tidak terganggu.

**Baca juga: Libur Nataru, PT Angkasa Pura II Terima 1.31 Extra Flight.

“Kita siap mengamankan Nataru. Cara bertindak kita sama dengan operasi ketupat (arus mudik idul Fitri) yang berjalan dengan lancar. Ini kerja tim, ASDP, Dishub, dan semua rekan-rekan. Mudah-mudahan kegiatan kita ini dapat mmpercepat kegiatan masyarakat, khususnya yanf akan menyebrang dari Merak ke Bakauheni. Kita harap cuaca mendukung, karena belakangan cuaca sudah mulai turun hujan,” kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo, dikantornya, Rabu (18/12/2019).(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email