1

Sering Bercinta Belum Tentu Bahagia?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bercinta adalah aktivitas yang sangat menyenangkan sekaligus menyehatkan, untuk pasangan suami istri. Salah satu manfaat bercinta adalah mampu menjadi terapi yang baik bagi pasangan yang sedang didera masalah atau konflik.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Amerika Serikat, seperti dikutip dari dokter.id, menemukan bahwa terlalu sering (terlalu banyak) bercinta dapat membuat kegiatan ini terasa kurang menyenangkan.

Para peneliti mengamati beberapa pasangan suami istri yang bercinta setidaknya satu kali dalam sebulan, tetapi tidak lebih dari tiga kali seminggu. Pasangan tersebut kemudian dibagi menjadi dua kelompok.

Pada kelompok pertama, pasangan suami istri ini diminta untuk lebih sering berhubungan intim (dua kali lebih sering). Sedangkan kelompok lainnya diminta untuk melakukan hubungan intim seperti biasa.

Setelah dilakukan selama tiga bulan, pasangan suami istri pada kelompok pertama melaporkan bahwa mereka justru menjadi lebih tidak bergairah untuk berhubungan intim dibandingkan dengan saat penelitian baru dimulai.

Alasannya adalah dijadwalkan kapan harus berhubungan seks sangat tidak menyenangkan. Hal ini dikarenakan pasangan suami istri pada kelompok pertama diminta untuk memenuhi suatu “kuota” (harus melakukan hubungan seks beberapa kali dalam seminggu), yang pada akhirnya membuat mereka stres dan tidak lagi merasakan senangnya berhubungan intim dengan pasangan.

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa seberapa sering seseorang berhubungan seks tidak menentukan tingkat kepuasan atau kenikmatan.

Jika Anda dan pasangan sering berhubungan intim karena keinginan bersama, kondisi ini akan membuat bahagia. Sebaliknya, berapa kali Anda dan pasangan berhubungan seks tidaklah penting. ** Baca juga: Pahami Beberapa Bentuk Pelecehan Seksual

Hal yang terpenting adalah apakah Anda dan pasangan sama-sama menikmati sesi bercinta tersebut. Jadi, lupakan kuantitas dan fokuslah pada kualitas. Setuju? (ilj/bbs)