Serangga Sehat Jika Dijadikan Makanan?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Serangga oleh sebagian orang dianggap tidak layak dikonsumsi. Benarkah demikian? Sebenarnya kandungan nutrisi serangga sudah sering diteliti. Hasilnya, serangga diketahui kaya akan asam lemak baik, mineral, dan vitamin. Termasuk rendah lemak dan kaya protein.

Serangga jenis belalang, dilansir Kompas, mengandung protein sebanyak daging sapi namun dengan lebih sedikit lemak tiap gramnya. Sementara ulat Hongkong mengandung protein, vitamin, dan mineral setara daging sapi dan ikan. Beberapa jenis ulat mengandung lebih banyak protein dibanding paha kalkun. Serangga adalah sumber zat besi yang bagus.

Sekelompok peneliti pimpinan Dr Yemisi Latunde-Dada dari King’s College di London, menemukan manfaat zat besi setelah menganalisanya dari serangga-serangga yang sering dijumpai seperti jangkrik, belalang, atau ulat Hongkong.

Para peneliti membuat tepung dari serangga di atas dan mengukur kandungan mineralnya. Hasilnya, jangkrik memiliki kandungan zat besi 12,91 miligram, hampir sebanyak pada daging sapi (15,47 miligram) per 100 gram, sementata tepung gandum utuh hanya mengandung 8,78 miligram.

Jangkrik mengandung kalsium hingga 155,82 miligram, dibanding daging sapi dengan 126,13 miligram. Serangga-serangga itu juga memiliki kandungan zinc dan tembaga lebih tinggi dibanding daging sapi.

Peneliti juga mencari tahu seberapa banyak mineral yang bisa diserap tubuh manusia. Mereka mencampur tepung serangga itu dengan enzim-enzim pencernaan untuk menciptakan kondisi seperti di dalam usus.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan, serapan zat besi dari buffalo worm atau larva kumbang mengalahkan daging sirloin. Begitu juga dengan belalang, ulat Hongkong dan jangkrik.

Beberapa jenis serangga merupakan makanan sehat bagi manusia. Menurut Fred Bassett, peneliti makanan di Brigham Young University, kendala utama menjadikan serangga sebagai makanan adalah soal bentuknya, bukan rasanya. ** Baca juga: Sarapan Konsumsi Pisang Tidak Dianjurkan?

Karena itulah Basset pun berusaha menjadikan tepung jangkrik menjadi produk yang lebih menarik dan bisa diterima kebanyakan orang. Dengan cara itu, ia berharap orang akan mau mencoba menyantap makanan yang sebenarnya adalah belalang, jangkrik, atau ulat Hongkong.(ilj/bbs)