oleh

Semangat Nyoblos Nenek Umnah, Meski Tanpa Braile

image_pdfimage_print

Kabar6-Hari ini, Rabu (9/4/2014), seluruh warga Indonesia serentak mengikuti pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pemilu Legislatif (Pileg).

Begitupun dengan Umnah (50), nenek gaek penderita tuna netra yang tinggal di Kunciran Jaya, Jalan H. Jali, Gang Eretan, RT.02/03, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Hambatan penglihatan yang dialaminya, sama sekali tak mengendurkan semangatnya untuk ikut berpartisipasi menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Kunciran.

Ya, Nenek Umnah tetap menggunakan hak warga negara Indonesia untuk mencoblos, meski harus dibantu oleh petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS).

“Saya cuma dibantu pegang paku. Kemudian tangan saya dituntun untuk mencoblos. Saya juga tidak tahu apa yang saya pilih,” ujarnya polos.

Sementara, Umaroh, adik Nenek Umnah mengatakan, seharusnya dirinya yang mendampingi sang kakak untuk mencoblos. Namun, karena saat itu dirinya juga harus mencoblos, maka jadilah Nenek Umnah ditemani petugas PPS.

Sedianya, keterlibatan petugas PPS membantu Nenek Umnah menentukan pilihan, karena memang di TPS tersebut tidak menyediakan surat braile.

“Karena huruf braile tidak ada, maka warga Tunanetra dan warga cacat lainnya, kita dampingi sampai bilik suara,” ujar Damudi, salah seorang petugas PPS. **Baca juga: Di Tanah Tinggi, Warga Tidak Nyoblos DPRD Provinsi Banten.

Pengakuan yang dilontarkan Damudi, sedianya bertolak belakang dengan pernyataan yang sebelumnya disampaikan Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi. Bahwa KPU Pusat menyediakan satu lembar surat suara untuk tiap-tiap TPS.(arsa)

Print Friendly, PDF & Email