oleh

Selama Pandemi COVID-19 Ternyata Otak Alami Perubahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Tidak hanya mengubah kebiasaan sehari-hari, termasuk gaya hidup dan pola makan, lebih banyak melakukan kegiatan di rumah selama pandemi COVID-19, baik bekerja atau sekolah, ternyata juga membuat perubahan pada otak manusia.

Laporan terbaru dalam Neuropsychopharmacology Reviews, melansir dreamers, menjelaskan bahwa pandemi memiliki kemungkinan dapat mengubah otak manusia. Perubahan terjadi karena rasa isolasi saat pandemi yang mengharuskan untuk berdiam di rumah.

Situasi ini mengubah kimiawi otak sehingga menyebabkan perubahan dalam cara berpikir, misalnya muncul kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Para peneliti menjelaskan, pandemi COVID-19 juga menimbulkan rasa sedih, seperti kehilangan orang yang dicintai, rasa tidak berdaya, dan khawatir akan tertular atau menularkan virus Corona.

Selama masa pandemi, sebagian besar orang juga lebih merasa sepi karena kurangnya interaksi dengan orang lain dan dunia luar, mengalami perubahan kebiasaan, kehilangan pekerjaan, dan masalah finansial.

Perasaan-perasaan ini akan memberikan pengaruh buruk pada struktur otak, dan jika struktur otak memburuk, maka akan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti depresi.

Situasi ini juga berefek dalam jangka panjang seperti berisiko merusak fisiologi dan fungsi otak. ** Baca juga: Tidak Selalu Buruk, Jadi ‘Kaum Rebahan’ Ternyata Baik untuk Fisik dan Mental

Studi menunjukkan, kekhawatiran dan ketakutan kronis dapat mengurangi aktivitas korteks prefrontal, merusak neuron, mengecilkan area otak, dan merusak pemikiran.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email