oleh

Selama Pandemi Banyak Anak Putus Sekolah di Lebak

image_pdfimage_print

Kabar6-Bukan hanya sektor perekonomian, pendidikan pun menjadi sektor yang turut terkena imbas oleh pandemi Covid-19. Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring menjadi kebijakan yang harus dilakukan dengan alasan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Selama masa pandemi pun tak sedikit anak-anak yang memilih untuk tidak lagi bersekolah dengan berbagai alasan. Mulai dari memilih bekerja membantu ekonomi orangtua hingga menikah.

“Di masa pandemi ada sekitar 415 siswa yang dinyatakan keluar dari sekolah menengah pertama (SMP),” kata Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ibnu Wahidin, saat dihubungi Kabar6.com, Kamis (3/6/2021).

Ibnu menjelaskan, tak semua dari 415 siswa yang dilaporkan keluar dari sekolah itu kemudian dinyatakan putus sekolah. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 157 dari 127 SMP Negeri dan swasta di Lebak, banyak penjelasan mengapa ratusan siswa itu keluar dari sekolah.

“Ada yang ke pondok pesantren lalu ada yang pindah ke sekolah lain, jadi tidak putus sekolah. Kalau yang dinyatakan putus sekolah itu mereka yang menikah atau bekerja ikut orangtua ke kota,” jelas Ibnu.

**Baca juga: Lebak Gelar Vaksinasi Massal, Sasar Lansia hingga Pelayan Publik

Anak-anak yang memilih tak lagi bersekolah, sambung Ibnu, juga disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari malas hingga karena tidak memiliki handphone sebagai fasilitas penunjang KBM secara daring selama pandemi.

“Karena kemarin itu masih rilis kasar, nanti akan kami rilis ulang untuk mengelompokkan berapa sebenarnya anak-anak yang memang putus sekolah seperti menikah atau bekerja dan berapa anak-anak yang keluar dari sekolah mereka lalu pindah ke jenjang pendidikan yang sama,” papar Ibnu.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email