oleh

Sejumlah Pulau yang Disebut Paling Mematikan di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagian orang gemar menghabiskan akhir pekan atau libur panjang mereka dengan mengunjungi pulau-pulau yang memiliki keindahan alam. Sementara itu, tidak sedikit pulau yang memiliki penginapan eksotik, menyatu dengan alam, sehingga menambah daya tarik wisatawan.

Namun sejumlah pulau ini tampaknya tidak bisa dijadikan tujuan berlibur, karena disebut sebagai pulau yang ‘paling mematikan’. Pulau apa saja yang dimaksud?

Daftar teratas, melansir Sooperboy, adalah pulau Ilha da Queimada, terletak 20 mil di lepas pantai Brasil. Dalam petunjuk, Ilha da Queimada mendapat sebagai sebagai ‘Pulau Ular’, sehingga ‘surga’ di Samudra Atlantik ini kurang dapat dihuni. Ya, pulau Ilha da Queimada benar-benar tertutup oleh ribuan ular berbisa. Beberapa ular bahkan mampu melelehkan daging langsung dari tulang Anda.

Menurut laporan, ada lima ekor ular Golden Lancehead Vipers untuk setiap meter persegi tanah. Hingga totalnya ada 4.000 ular di pulau kecil seluas 106 acre atau 429 ribu meter persegi itu.

Ular berbisa di sini dapat tumbuh hingga setengah meter dan termasuk spesies paling beracun di dunia, dengan racun yang dapat melelehkan daging dan membunuh dalam waktu satu jam.

Menurut legenda, tidak ada yang tinggal di Ilha da Queimada selama lebih dari satu abad terakhir, setelah penjaga mercusuar dibunuh oleh ular yang ular masuk melalui jendela terbuka. Angkatan Laut Brasil telah melarang semua warga sipil bepergian ke pulau itu.

Selanjutnya adalah pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia, tempat yang sangat indah namun dapat membahayakan nyawa Anda jika menginjakkan kaki di pantainya. Ternyata, pulau itu merupakan ‘rumah’ bagi suku kanibal atau suku pemakan daging manusia yang telah mendiami selama lebih dari 60 ribu tahun, dan mereka tidak menerima tamu.

Pada 2018, misionaris Amerika John Chau (26) diyakini telah mati oleh panah suku kanibal itu, ketika dia mencoba untuk mengubah mereka menjadi Kristen. Pada 2006, dua nelayan India juga tewas ketika perahu mereka terapung di dekat pulau itu saat mereka tertidur.

Pulau paling mematikan selanjutnya adalah Bikini Atoll di Pasifik, yang dipilih oleh militer AS sebagai lokasi uji coba nuklir setelah Perang Dunia II. Sebanyak 23 bom nuklir dijatuhkan di terumbu karang pulau itu, termasuk satu bom pada 1954 yang 1.100 kali lebih besar dari bom atom Hiroshima.

Penduduk pulau telah dipindahkan sebelum tes dimulai, dan bahkan lebih dari 60 tahun kemudian pulau itu tidak aman bagi manusia untuk dihuni kembali. PBB memperingatkan semua air dan makanan di daerah tersebut telah terkontaminasi oleh radiasi nuklir.

Pulau yang juga terkontaminasi racun secara menyeluruh adalah Pulau Poveglia di Venetian Lagoon di Italia, memiliki reputasi sebagai ‘pulau paling berhantu’ di dunia. ** Baca juga: Rumah Lelang Jual Sebotol Anggur Prancis yang Disimpan di Luar Angkasa Seharga Rp14,3 Miliar

Legenda setempat mengatakan, orang Italia dibuang ke pulau itu jika mereka menunjukkan gejala wabah (atau Kematian Hitam, seperti yang diketahui pada saat itu) dan sebidang tanah seluas 18 hektare menjadi kuburan massal hingga 160 ribukorban. Sampai hari ini, abu dari mayat yang dikremasi dikatakan mencapai lebih dari 50 persen dari tanah pulau itu.

Pulau berbahaya lainnya adalah pulau Gruinard di lepas pantai barat laut Skotlandia, yang juga dikenal sebagai ‘Pulau Anthrax’ setelah mayat hewan yang digunakan dalam eksperimen kimia dibuang di sana.

Pulau kecil itu berukuran 1,2 mil kali setengah mil, telah ditinggalkan sejak pemerintah Inggris menggunakannya untuk menguji senjata biologis antraks.

Domba dilaporkan ditempatkan dalam kandang di pulau itu. sementara para ilmuwan menjatuhkan bom antraks pada mereka, menyebabkan mereka mati dalam beberapa hari.

Toksisitas yang begitu mematikan di Gruinard membuat pulau itu harus dikarantina selama hampir 50 tahun hingga 1986, ketika ada upaya dekontaminasi dengan merendam tanah dalam 280 ton formaldehida yang diencerkan dalam 2.000 ton air laut.

Meskipun secara resmi dijuluki aman, banyak ahli tetap tidak yakin. “Saya tidak akan berjalan di atas Gruinard,” kata pakar Dr Brian Moffat pada 2001.

Ditambahkan, “Jika antraks masih aktif di Soutra, tidak ada alasan untuk menganggapnya tidak bertahan di tempat yang lebih baru. Itu adalah bakteri yang sangat tangguh dan mematikan.”(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email