oleh

Sejak 2014, Akses Menuju Dua Sekolah di Tigaraksa Belum Dilanjutkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Satu-satunya jalan menuju Sekolah Yayasan Fioretti dan Sekolah Az-Zahra di Desa Margasari, Kelurahan Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang banyak dikeluhkan pengguna jalan.

Pasalnya, pada jalan tersebut terdapat batu-batu besar, yang membuat pengguna jalan khususnya pengendara motor sering terjatuh.

Yuyun Kurniati Kepala Sekolah Az-Zahra juga mengatakan banyak siswa dan wali siswanya yang mengeluhkan kondisi jalan tersebut terutama pada saat musim hujan.

Bahkan Yuyun mengaku pada tahun ini, jumlah siswa yang masuk ke Az-Zahra berkurang lantaran kondisi jalan menuju sekolah tersebut terbilang parah.

“Banyak siswa yang mengeluhkan jalan tersebut. Apalagi saat musim hujan, terdapat genangan air yang cukup dalam dan jalan batu-batu tersebut sangat licin, sehingga tidak menutup kemungkinan akan memakan korban jatuh khususnya yang menggunakan sepeda motor,” kata Yuyun kepada Kabar6.com saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (15/9/2018).

Yuyun menambahkan, pada tahun 2014 lalu pihaknya sempat mengajukan proposal kepada pemerintah untuk melakukan pembenaran akses jalan menuju dua sekolah tersebut. Pada tahun itu juga pemerintah melakuakn pembenaran jalan namun, pembenaran jalan hanya sepotong saja dan menyisahkan jalan rusak yang dianggap membahayakan dikala musim hujan.

“Tahun 2014 udah diperbaiki, itu juga karen saya ajukan proposal kepemerintah. Pada kenyataanya hanya sepotong jalan saja yang diperbaiki, malah sisahnya adalah jalan yang menurut saya berbahaya karena dekat dengan kali dan bendungan air jika hujan. Alasannya saat itu, anggaran tidak mencukupi,” ujarnya.

Sementara itu, Lubertus Agung Kepala Sekolah Yayasan Fioretti Tigaraksa mengatakan pihaknya juga sudah beberapa kali mengajukan proposal agar jalan rusak tersebut diperbaiki. Namun, pihaknya tidak mendapat respon dari pemerintah setempat.**Baca juga: PAUD dan TK Ikuti Manasik Haji di Masjid Agung Al-Amjad.

“Sudah diajukan beberapa kali, namun belum ada respon dari pemerintah. Kami sabar saja menunggu, tapi entah sampai kapan kami menunggu juga tidak tahu,” singkatnya.(Ver)

Print Friendly, PDF & Email