oleh

Sehatnya Sop Patin ala Resto Dapur Organik

image_pdfimage_print

Kabar6-Bagi Anda pecinta kuliner sehat? Tak ada salahnya bila sesekali mampir Dapur Organik Serpong. Di resto ini, Anda bisa menjajal sop ikan patin, sop ayam suwir, ayam lada hitam, dan ayam asam manis, yang dijamin sehat.

LOkasinya berada di jalur utama Jalan Raya Serpong, Dapur Organik tentunya sangat mudah ditemukan, tepatnya di kawasan Rawa Buntu.

Kemarin, saya sempatkan untuk mampir ke Dapur Organik setelah direkomendasikan oleh salah seorang langganan di sana.

Tanpa basa-basi, saya langsung pesan sop ikan patin yang jadi menu andalan di restoran yang dikemas sederhana tersebut. Tapi, jangan salah, dari kesederhaaan itu, bisa menghasilkan menu makanan yang sehar, nikmat dan hamat.

Sop ikan patin misalnya, dengan bandrol Rp20 ribu untuk sekali saji, sudah cukup membuat lidah bergoyang. Sop yang dikemas dengan warna bening, dengan rempah-rempah alami, membuat saya lahap menyantapnya.

Rasa makanan yang ada di Dapur Organik ini sangat berbeda sekali. Bagi yang biasa makan dengan perasa buatan (penyedap rasa) tentu akan merasakan senasasi lain saat mencicipinya.

Namun, kelamaan rasanya akan kian nikmat karena rempah-rempah yang terkandung di dalam sop ikan patin akan semakin menimbulkan cita rasa yang lain di lidah.
Mulai dari rasa jahe, rasa ketumbar, rasa daun bawang, rasa pedas cabai, dan rasa daun seledrinya akan kental terasa di lidah.

Beruntung, sore itu saya bertemu dengan Hasti Tutwuri Handayani, pemilik Restoran Dapur Organik. Darinya, saya mendapat keterangan yang cukup lengkap soal ide dapur organik yang dikelolanya.

Dimana, dari mulai produksi bahan sampai pengolahan semuanya serba dilakukan alamiah. “Begini mas, ini bahan-bahan makanan yang ada disini saya budidaya sendiri secara organik, tanpa vaksinasi untuk ayam dan tanpa pelet untuk ikannya. Jadi konsepnya memang alami dan sehat,” jelasnya.

Soal rasa, Hasti pun menjelaskan bahwa ia tidak pernah menyertakan sedikitpun perasa buatan. Artinya, semuanya diolah secara organik.

“Kami hanya memanfaatkan rempah-rempah hasil pertanian kami sendiri. Jadi nikmatnya jelas beda dengan menu makanan lain,” promo wanita lulusan Tata Boga ini.

Soal harga hemat nan murah, Hasti menegaskan, ia sengaja membuka warungnya dengan sangat sederhana untuk menghilangkan imaje bahwa makanan organik itu mahal.

Malahan, dia buka di pinggir jalan, agar sopir angkot dan penunggang motor pun bisa menikmati menu sehat makanan yang ia jual.

“Visinya, makanan sehat itu bisa dinimkati semua orang, yang organik tidak selalu untuk orang kaya. Alhamdulilah, kami bisa melakukannya dengan hasil pertanian dan budidaya ikan yang saya dan suami lakukan,” imbuhnya.(iqmar)

Print Friendly, PDF & Email