oleh

Seekor Burung Cuckoo Terbang Lintasi 16 Negara

image_pdfimage_print

Kabar6-Seekor burung Cuckoo tercatat telah melakukan perjalanan terjauh yang pernah dilakukan unggas di dunia. Burung tersebut diketahui melintasi 16 negara dengan menyeberangi laut dan menantang angin kencang.

Dengan menggunakan satelit, melansir BBC Indonesia, para ilmuwan memantau perjalanan burung tadi sejauh 12.000 km dari Afrika bagian selatan, ke tempat pengembangbiakannya di Mongolia. Para ilmuwan menyebutnya sebagai ‘perjalanan yang sangat panjang’. Diketahui, burung cuckoo atau canorus Cuculus, dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kangkok Erasia. Burung Cuckoo yang melakukan perjalanan jauh ini diberi nama Onon, seperti sebuah sungai di Mongolia.

Onon berangkat dari rumah musim dinginnya di Zambia pada 20 Maret lalu. Dengan kecepatan rata-rata 60 km / jam, dia terbang melintasi ribuan kilometer Samudra Hindia tanpa henti dan negara-negara seperti Kenya, Arab Saudi, dan Bangladesh.

Disebutkan, Onon adalah satu dari lima burung kangkok yang dipantau menggunakan satelit di Mongolia musim panas lalu untuk Proyek Cuckoo Mongolia, kerjasama ilmuwan lokal dan British Trust for Ornithology (BTO) untuk memantau migrasi jarak jauh burung.

Dari lima burung yang ditandai, Onon adalah satu-satunya yang tercatat menyelesaikan perjalanan pulang yang menakjubkan. Burung kangkok lain yang ditandai, bernama Bayan, menghabiskan sebagian musim dingin di sebelah Gunung Kilimanjaro di Afrika Timur, mencapai Yunnan di Tiongkok, tetapi kemudian diyakini mati karena kelelahan atau diburu untuk dimakan.

Burung itu terbang 10.000 km hanya dalam dua minggu, membuat para ilmuwan yakin burung itu sangat lapar dan lelah. Mungkin hal itu membuatnya tidak cukup waspada untuk menghindari bahaya.

Dr Chris Hewson dari BTO mengatakan, proyek pemantauan dengan satelit telah mengungkapkan banyak hal tentang migrasi jarak jauh burung.

“Saya pikir hal terpenting yang dapat dipelajar adalah burung-burung dapat melakukan perjalanan sejauh ini dan seringkali dengan sangat cepat sehingga mereka perlu menemukan kondisi yang cocok untuk penggemukan…”

Ditambahkan, “Mereka juga tahu persis ke mana harus pergi untuk mendapatkan kondisi angin yang baik untuk membantu mereka, misalnya, untuk menyeberangi Samudra Hindia. Jadi upaya untuk migrasi jelas tidak sebesar yang kami kira di masa lalu.”

Tetapi bahaya bagi burung-burung yang bermigrasi ini selalu ada, mulai dari pemangsa, termasuk pemburu liar, badai, hingga kelaparan. ** Baca juga: Pulau Unik di Thailand Bentuknya Menyerupai Seekor Ayam

Namun seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Hewson, di saat manusia kesulitan untuk terbang ke mana saja karena virus corona, ada sesuatu yang meyakinkan tentang seekor burung yang bisa bepergian dengan jarak sangat jauh. Itu menunjukkan bahwa Bumi masih berfungsi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email