oleh

Sebuah Kota di Norwegia Pasang Cermin Raksasa untuk ‘Undang’ Sinar Matahari

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah kota di Norwegia bernama Rjukan, tidak mendapatkan sinar matahari selama sekira enam bulan setiap tahunnya. Kota dengan penduduk sekira 3.386 orang ini tidak pernah mendapatkan sinar matahari langsung sejak September hingga Maret.

Kondisi ini terjadi karena geografis Rjukan yang dikelilingi pegunungan. Deretan pegunungan menghalangi sinar matahari masuk ke Rjukan, sehingga membuat kota itu selalu gelap setiap hari selama tujuh bulan lamanya.

Tidak kehabisan akal, melansir boredpanda, penduduk Rjukan pun menciptakan ‘matahari’ agar dapat menyinari kota mereka. Ide in berasal dari pendiri Kota Rjukan bernama Sam Eyde. Pada 1913, Eyde berencana untuk membuat cermin raksasa di atas gunung. Sayang, ide ini tidak dapat terealisasikan karena faktor biaya, selain teknologi yang juga belum canggih saat itu

Kemudian pada 2013, salah seorang warga yang bekerja di pembangkit hidroelektrik bernama Martin Andersen, melanjutkan ide Eyde, dengan membuat tiga cermin khusus berukuran 51 meter persegi, yang diletakkan di atas lereng gunung setinggi 450 meter.

Cermin tersebut menggunakan metode heliostat atau untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan. Tetapi, itu tidak mengkonversi panas menjadi energi listrik, melainkan hanya memanfaatkan sinar matahari untuk dipantulkan ke dalam sebuah ruang sebagai penerangan.

Cermin bertenaga surya ini pun membuatnya bisa bergerak mengikuti arah matahari untuk memantulkan sinar matahari ke sudut-sudut kota.

Meskipun pemasangan cermin membuat Kota Rjukan menjadi lebih terang dan lebih hangat, ternyata hal ini menuai protes sebagian penduduknya. ** Baca juga: Dari ‘Harimau Ganas’, Ahli Prediksikan Corona Kini pada Tahap ‘Kucing Liar’

Rupanya, pemasangan cermin dianggap menghabiskan banyak biaya. Selain itu, pemasangan cermin di Kota Rjukan untuk memantulkan sinar matahari juga dianggap sebagai proyek ‘tipuan’, karena kota tetap tidak mendapatkan sinar matahari langsung.

Jadi, meski sudah mendapat pantulan cahaya matahari, suasana kota tetap sedikit gelap seperti malam.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email