oleh

Sebaran Kasus Stunting di Tangsel Diklaim Tersisa 9 Persen

image_pdfimage_print

Kabar6-Angka temuan kasus gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada balita atau stunting di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disebut menurun drastis. Tercatat periode 2019 lalu angka stunting dari semula 5,35 persen naik menjadi 19,49 persen.

Data terbaru yang dilansir Survei Status Gizi Indonesia periode 2022 kemarin angka stunting di Kota Tangsel tinggal tersisa 9 persen. Artinya, kasus stunting di kota termuda provinsi Banten ini paling rendah diantara kabupaten/kota lainnya.

“Ini berkat kerja keras semua pihak,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie dikutip Sabtu (4/2/2023).

**Baca Juga: Hujan Sebentar Jalan Aria Putra Ciputat Tergenang

Meski demikian, menurutnya, seluruh organisasi perangkat daerah terkait beserta para pemangku kepentingan yang andil mengatasi stunting tidak boleh puas diri atas capaian tersebut.

Benyamin bilang, masih ada pekerjaan rumah yang menunggu tepat di depan mata. Yaitu, identifikasi lagi sebaran stunting serta ketersediaan program dan kendalanya.

Kemudian menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga evaluasi kinerja.

Belum lagi, lanjut Benyamin, soal kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangannya. Memastikan tersedia dan berfungsinya kader pada 19 kelurahan di Kota Tangsel yang menjadi lokus penanganan stunting membantu pemerintah gencarkan intervensi gizi terintegrasi.

“Dan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,” tuturnya.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email