oleh

Sawah Kering, Petani di Kasemen Meradang

image_pdfimage_print

Kabar6-Kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Banten beberapa bulan terakhir, kiranya memicu keresahan tersendiri bagi sejumlah petani di Tanah Jawara.

 

Pasalnya, selain sawah terancam gagal panen, sejumlah petani di Kampung Badamussalam, Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, sering terlibat adu mulut gara-gara rebutan air.

 

“Petani di sini sudah sering ribut gara-gara rebutan air. Kalau gak ditanganin Polsek (Kasemen), bisa makin parah situasinya,” kata Yudi (36), petani setempat, Kamis (30/7/2015).

 

Untuk mengantisipasi gagal panen, para petani pun harus berjibaku menyedot air dari irigasi dan comberan yang penuh sampah. Hal ini dilakukan agar sawah mereka tak mengalami kekeringan.

 

“Sudah sekitar sebulan setengah, petani di sini menyedot air dari comberan menggunakan mesin pompa untuk disalurkan ke sawah,” ujar Yudi.

 

Dikatakan Yudi, meski pintu air irigasi dibuka setiap malam hari, namun dirinya tetap merasa kekurangan air untuk sawahnya. “Air yang mengalir ke sini dijatah, jadi tetap kurang,” jelasnya.

 

Yudi yang memiliki sawah seluas satu hektare itu memprediksi, bila hasil panen di sawahnya kali ini bakal turun drastis.  ** Baca juga: Seekor Tokek Bikin Repot Paspampres di Harganas ke-XXII

 

Jika biasanya satu hektare sawahnya mampu menghasilkan delapan ton gabah kering, maka pada panen kali ini diprediksi hanya akan mampu menghasilkan enam ton.

 

“Petani pasti merugi. Karena selain hasil panen berkurang, juga biaya operasional bertambah karena harus menyedot air menggunakan mesin pompa,” ujarnya sembari menegaskan bila sejauh ini, belum ada bantuan dari pemerintah atas fenomena alam yang terjadi.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email