oleh

Satu-satunya Pedagang Daging Sapi yang Jualan di Pasar Jengkol Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebutkan pedagang daging di pasar-pasar tradisional maupun modern kompak tidak jualan. Aksi mogok dilakukan sebagai sikap protes atas semakin mahalnya harga.

“Di pasar Jengkol pun dari tiga pedagang hanya satu, dua lainnya libur,” kata Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Biaya, Ghazali Ahmad, Selasa (1/3/2022).

Terpisah, pengawas Pasar Serpong, Alit Mintarya mengakui aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging berdampak pada usaha lain. Seperti penggilingan daging dan usaha bakso di sekitar Serpong dan Cisauk.

Menurutnya, ada sekitar 40 pelapak daging di pasar Serpong, yang saat ini memilih tidak berjualan sebagai bentuk protes pedagang dan solidaritas kepada usaha RPH.

“Sebenarnya mereka sudah ingin berjualan tapi dari RPH juga engga melakukan pemotongan, engga ada dagingnya. Dan bentuk solidaritas mereka juga. Tapi usaha penggilingan masih buka, kan bisa giling ikan atau ayam,” jelas Alit.

**Baca juga: Sampah Lembaran Seng Bikin Jalan di Pamulang Tergenang

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Ia menjelaskan, para pedagang daging segar lebih memilih mogok berjualan. Sebab kenaikan harga yang fantastis hingga Rp 140 ribuan per kilogram dari sebelumnya dijual Rp 110 sampai Rp 120 ribu per kilogram.

“Terakhir kan mereka jual Rp 110 -120 sekarang kalau mereka harus menjual sampai Rp 140 kan bingung. Mudah – mudahan segera ada solusi,” jelas Alit.(yud)

Print Friendly, PDF & Email