oleh

Satgas COViD-19 Kabupaten Tangerang Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan di Pesantren Tahfidz Insan Pratama Balaraja

image_pdfimage_print
Kabar6-Tim Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Tangerang tinjau langsung Penerapan Protokol kesehatan di Pesantren Tahfidz Insan Pratama Balaraja, Jalan Perahu No 7 Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang, yang sempat terpapar virus corona.
Ketua Satgas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Dr. Hery Heryanto menjelaskan kedatangan pihaknya ke Pesantren Tahfidz Insan Pratama Balaraja ini setelah menerima laporan dari masyarakat dan juga para orang tua santri bahwa di lingkungan pesantren Insan Pratama terdapat 10 santri dan tenaga pengajar terpapar virus corona.
” Kedatangan tim Satgas COVID-19, merupakan tanggung jawab bersama, dan kita sama-sama melakukan penanganan agar tidak menularkan,” ucap Hery Heryanto, Jumat (16/10/2020).
Menurut Hery, informasi yang diterima Satgas COVID-19 harus direspon, makanya kita datang dan mengecek langsung kebenaran informasi ke pihak pesantren.
“Kami meninjau langsung untuk mengetahui kebenaran informasi yang terjadi sebenarnya dan bagaimana penanganan yang dilakukan, serta aktifitas belajar mengajarnya, di saat Pandemi seperti ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Desi Riana Dinardianti menambahkan, bila ada dilingkungan Ponpes ada yang reaktif hasil rapid test nya, Harusnya santri tidak dipulangkan tetapi harus isolasi mandiri dan dipisahkan dengan santri yang lain selama 14 hari, agar virus tidak menyebar dilingkungan yang baru, begitu juga yang positif harus di isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk atau di Hotel Singgah penanganan COVID-19 di Hotel Yasmin Kabupaten Tangerang.
“Santri yang hasilnya reaktif harusnya dilakukan pemisahan dan tidak dicampur dengan santri-santri yang lain dan para santri yang reaktif tersebut tidak diizinkan untuk keluar karena dalam pengawasan,” tegas Desi yang berhijab ini
Sementara itu KH. Drs. Ali Mukafi M.Ag mengucapkan terimakasih atas kedatangan tim Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang di lingkungan Ponpesnya yang hendak mengetahui langsung Informasi pencegahan dan penanganan COVID-19 kepada santri/santriwati serta tenaga pengajar di Ponpes kami.
Ia lanjutkan, di Ponpes yang dipimpinya mimiliki santri sekitar 523 santri/santriwati serta tenaga pengajar, santri yang belajar di pesantrennya berasal dari Banten, DKI Jajarta, Jawa dan juga dari Sumatra.
Dimasa pendemi kami tetap melaksanakan proses belajar mengajar dengan tetap perhatikan protokol kesehatan.(vee)
Print Friendly, PDF & Email