oleh

Santri Tewas Berkelahi, Ponpes Daarul El-Qolam di Tangerang Akui Ditegur Kemenag

image_pdfimage_print

Kabar6-Pondok Pesantren Daarul El-Qolam di Desa Pasir Gintung, Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengklaim bahwa petugas asrama sempat menawarkan pengobatan kepada santri berinisial BDF. Santri asal Kosambi itu meninggal dunia setelah dianiaya oleh rekannya MRE, pada 17 Agustus 2022, pagi lalu.

Saeful Bahri, pengawas ponpes menceritakan, pascaperkelahian petugas asrama menawarkan kepada korban untuk keruangan kesehatan. Namun, korban menolak, dan CCTV yang menunjukkan pengawas kamar sempat memberi obat pada jam istirahat.

“Jelas CCTV menunjukkan perilaku baik terhadap almarhum,” katanya usai hadiri rapat dengar pendapat di kantor DPRD Kabupaten Tangerang, dikutip Selasa (30/8/2022).

Saeful mengklaim, kasus perkelahian yang menyebabkan BDF meninggal itu murni perkelahian satu lawan satu, bukan penganiayaan atau pengeroyokan. Terjadi dua kali perkelahian yang juga sudah dilerai.

Kemudian korban juga tidak langsung meninggal. Ada jeda beberapa jam sejak usai perkelahian hingga korban meninggal dunia.

“Kita juga sudah dapat surat teguran juga dari kemenag. Kalo secara spesifik tuntutan kelalaian itu tidak disampaikan, lalai atau tidak lalai tergantung pihak penyidik,” ujarnya.

**Baca juga: Tujuh Pelajar Bolos Terjaring Nongkrong di Puspemkab Tangerang

Menurutnya, tindaklanjut dari kasus ini sudah masuk tahap pelimpahan berkas P21 serta menghadirkan banyak saksi santri, dan pihak guru. Mengenai dugaan kelalaian terhadap pihak pengawas sendiri itu nanti yang bicara pihak kepolisian.

“Kami tidak bisa bicara terkait kelalaian itu ranahnya polisi. Banyak juga santri yang menjadi saksi yang diminati keterangan serta pihak guru,” jelas Saeful.(yud)

Print Friendly, PDF & Email