oleh

Sadisnya Tradisi Mingi Di Ethiopia

image_pdfimage_print

IlustrasiKabar6-Tradisi Mingi merupakan kepercayaan tradisional Karo dan Hamar, sebuah suku terpencil di Ethiopia selatan yang menganut kepercayaan bahwa orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan fisik diyakini akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain.

 

 

Dengan kata lain, bayi yang masuk kategori tersebut harus dibunuh dan dikuburkan dengan tidak layak. Mingi sendiri adalah sebutan untuk bayi-bayi yang dianggap memiliki kelainan fisik.

 

Seperti dilansir Dailymail, Buko Balguda, yang berasal dari desa suku Karo, Omo Valley, adalah salah satu ibu yang harus kehilangan anaknya akibat tradisi Mingi. Bahkan ibu malang tersebut harus merelakan 15 bayi yang dilahirkannya demi melindungi seluruh desa.

 

Ada beberapa kriteria bayi dianggap Mingi yaitu:

1. Bayi yang lahir tanpa izin ketua adat

2. Bayi kembar

3. Bayi dengan cacat fisik

4. Bayi yang gigi pertamanya tumbuh di rahang atas, termasuk anak-anak yang gigi susunya lepas

5. Bayi yang lahir dari ayah yang tidak berhasil melakukan tradisi lompat kerbau sebelum menikah

 

Ketika ketua adat menetapkan seorang bayi sebagai Mingi, maka bayi itu harus segera dibunuh dengan cara yang sangat kejam. Selain dilemparkan ke sungai yang penuh buaya, mereka juga meninggalkan bayi tersebut di rawa-rawa dan membiarkan makhluk tak berdosa itu meninggal karena kelaparan atau disantap hewan buas.

 

Meskipun pemerintah Ethiopia sudah melarang tradisi Mingi, masih banyak suku-suku di Ethiopia yang tetap melakukan praktik tersebut. Karen itulah lembaga-lembaga sosial dan panti asuhan di Ethiopia bersedia menampung bayi-bayi yang dianggap Mingi untuk dibesarkan.(ilj)

**Baca juga: Benar dan Salah Tentang Ketombe.

Print Friendly, PDF & Email