oleh

Saba Baduy, 100 Anak Yatim Diajak ke Kampung Gajeboh

image_pdfimage_print

Kabar6-Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan “Yatim Berbudaya Saba Baduy” yang bertujuan memberikan kesempatan bagi anak yatim untuk lebih mengenal adat, budaya, dan kearifan Suku Baduy Luar.

Pada hari Sabtu hingga Minggu (29-30/7/2023), sebanyak 100 anak yatim dari Jabodetabek diajak untuk mengunjungi dan bermalam di Kampung Gajeboh, Kanekes, Lebak, Banten.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan karakter anak yatim terkait kebudayaan Baduy, termasuk Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum peringatan 10 Muharram 1445 H.

Acara  secara resmi dibuka oleh Arif Rahmadi Haryono, General Manager Layanan Sosial dan Advokasi Dompet Dhuafa, dengan simbolisasi penyematan atribut Saba Baduy kepada perwakilan peserta. Arif berpesan kepada anak-anak untuk menjaga sikap, perilaku, dan kebersihan selama berada di Baduy.

Dalam kegiatan ini, banyak aktivitas menarik yang ditawarkan untuk meningkatkan pengalaman anak-anak, termasuk Sharing Session dengan Ayah Karmain, penduduk asli Suku Baduy Dalam, Pembuatan Tenun dan Benang, Pembuatan Tas Rajut, serta penampilan musik tradisional khas Baduy.

Sebelum sampai di Kampung Gajeboh Suku Baduy Luar, para peserta diberikan amunisi berupa air minum dan makanan ringan. Meskipun menempuh perjalanan 1-3 km, mereka terpesona oleh pemandangan alami dan kekayaan adat dan budaya yang masih terjaga di wilayah tersebut.

Acara dilanjutkan dengan sesi Saba Baduy, yang melibatkan Ayah Karmain sebagai juru bicara Suku Baduy Dalam. Kehadiran anak-anak disambut dengan gembira oleh masyarakat Baduy sekitar Kampung Gajeboh. Ayah Karmain berharap kegiatan ini akan memberikan banyak pembelajaran dan wawasan bagi anak-anak.

**Baca Juga: Calo PPDB Ditangkap Polresta Serkot, Tipu Korban Rp11 Juta

Meskipun penerangan terbatas, anak-anak antusias dalam berinteraksi langsung dengan Suku Baduy dan banyak pertanyaan diajukan kepada Ayah Karmain. Kampung Gajeboh, yang memiliki sekitar 60 rumah, terletak di tepian Sungai Ciujung dan dikelilingi oleh beberapa kampung Baduy Luar, seperti Kampung Kadu Ketug, Cimarengo, dan Balingbing.

Dalam upaya memperkenalkan adat istiadat dan tradisi yang masih terjaga, Dompet Dhuafa berharap kegiatan ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pembelajaran bagi anak-anak. Anak-anak diharapkan dapat membawa bekal tentang toleransi dan kearifan lokal, sehingga dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak lingkungan.

Selain menjadi kesempatan berwisata sambil belajar, kegiatan ini juga berfokus pada keberlanjutan pendidikan dan ekonomi para peserta. Setelah kegiatan ini, anak-anak akan mendapatkan beasiswa pendidikan yang akan berlanjut hingga lulus sekolah.

Salah satu peserta, Zidni Agnia Ilman (17) dari Bekasi, menyatakan rasa takjubnya terhadap keindahan Baduy. Dia merasa senang dapat belajar tentang cara bertahan hidup dengan kondisi sederhana, tanpa listrik dan sinyal, serta menikmati pemandangan asri selama perjalanan.

Kegiatan “Yatim Berbudaya Saba Baduy” ini merupakan upaya nyata Dompet Dhuafa untuk memberikan peluang belajar dan pengalaman berharga kepada anak-anak yatim, sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap kearifan lokal dan keberagaman budaya di Indonesia.(Red)