oleh

Rutin Bercinta Tunda Menopause?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menopause adalah penghentian permanen menstruasi seorang wanita yang berarti pula akhir dari reproduktif. Perubahan endokrin, hormon yang terlibat selama bertahun-tahun dalam kehidupan wanita terutama disebabkan oleh kehilangan fungsi ovarium yang semakin meningkat.

Ada berbagai mitos tentang menopause yang sering Anda dengar, namun terkadang masih diragukan kebenarannya. Salah satunya, dikutip Pesona, adalah wanita yang melakukan hubungan seks secara teratur dengan frekuensi cukup sering diyakini tidak cepat mengalami menopause.

Alasannya yang disebutkan adalah karena hubungan seks yang teratur akan memberi rasa nyaman dan rileks pada tubuh. Orgasme akan memicu keluarnya hormon endorfin yang memberi efek nyaman pada tubuh dan pikiran, sekaligus menekan stres.

Padahal, stres memicu produksi hormon kortisol yang bersifat merusak tubuh. Kondisi rileks juga akan memperlancar fungsi organ-organ tubuh, termasuk organ reproduksi, sehingga tak cepat menua atau rusak. Otomatis, kondisi itu ikut menunda datangnya menopause. Benarkah pendapat tersebut?

Ya, pengeluaran hormon stres dapat mempengaruhi pelepasan hormon gonadotropin sehingga dapat mengganggu proses pematangan sel telur. Gangguan itu dapat membuat wanita menderita siklus anovulasi yang dapat menyebabkan gangguan pola siklus haid. ** Baca juga: Tidak Hanya Hot, French Kiss Ternyata Menyehatkan

Namun, tidak benar bahwa pengeluaran endorfin saja dapat menghambat pengurangan jumlah folikel di ovarium. Hal ini karena endorfin juga berperan dalam hal pelepasan hormon gonadotropin (FSH, LH) yang dibutuhkan untuk proses rekrutmen sel-sel folikel saat  menjalani proses seleksi untuk menjadi folikel dominan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email