oleh

Rumitnya Atur Misa Natal Kala Pandemi Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Kegiatan ritual perayaan natal di Gereje Santo Barnabas, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diperketat. Mulai dari aturan durasi misa, jumlah umat kristiani yang boleh ikut ritual secara tatap muka pun diatur sesuai dengan protokol kesehatan.

“Persiapannya lebih rumit dibanding misa normal biasa supaya tidak jadi kluster baru Covid-19,” kata Andreas Pratikto, koordinator tim Gugus Tugas Paroki Pamulang di Pondok Cabe Udik, Kamis (24/12/2020).

Dijelaskan, durasi misa maksimal 1 jam
dengan kapasitas gedung 20 persen atau hanya 150 jemaat. Itupun setiap orang yang ingin datang mesti daftar dulu ke website gereja.

Andreas pastikan pengelola sediakan masker dan sarana mencuci tangan untuk para jamaat. Hal yang paling rumit itu adalah mengatur jaga jarak.

“Mengatur jaga jarak itu konsen di kami tidak boleh ada umat saling berpapasan. Keluar masuk diatur, parkir mobil dan motor diatur. Diupayakan berjarak,” jelasnya.

Ia bilang, untuk mengatur semua ketentuan di atas bukan perkara mudah. Akses masuk dibatasi. Lewat selasar dan lewat belakang. Pulangnya diatur sesuai baris dan ke tempat parkir masing-masing.

Tema Natal 2020 mengusung kesederhanaan. Tonjolkan potret tentang kesederhanaan bagaimana yesus lahir digambarkan di tempat yang jarang dikunjungi orang di tempat sampah.

Hiasan Natal di area gedung gereja juga sederhana karena perayaan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Umat sebenarnya merindukan bisa hadir ke gereja. Tetapi sudah ada aturan pemerintah dana Keuskupan Agung Jakarta demi kesehatan bersama.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Begini Pembatasan Jemaat Natal di Pamulang

“Dengan segala kerendahan hati bukan tidak boleh datang ke gereja. Tapi demi kesehatan bersama petugas, romo dan semua. Covid di tangsel kan masih bergulir terus umat mengerti, doa-doanya pun dikaitkan dengan pandemi,” papar Andreas.(yud)

Print Friendly, PDF & Email