oleh

Rumah Suku Baduy Dipercaya Tahan Gempa

image_pdfimage_print

Kabar6-Suku Baduy memiliki cara tradisional membangun rumah tahan gempa. Cara ini telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lamanya.

Diperkampungan Baduy, tidak mengalami kerusakan apapun, meski gempa yang terjadi pada Selasa 23 Januari 2018, berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) dan gempa susulan pada Rabu 24 Januari 2018 berkekuatan 5,1 SR.

Perumahan di Suku Baduy Dalam maupun Suku Baduy Luar di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, tak mengalami kerusakan saat diguncang gempa.

“Rumah kita kan panggung. Jadi kalaua ada gempa, ngikutin aja goyang-goyang, tapi enggak kayak tembok, kalau tembok goyang retak, kalau rumah panggung kita, ngikutin goyang-goyang,” kata Mulyono, Suku Baduy Luar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (24/01/2018).

Urang Kanekes yang kerap disebut Suku Baduy, kini sedang menjalani ritual Puasa Kawalu selama tiga bulan dan tidak boleh dikunjungi orang luar itu, tetap bisa hidup dengan tenang meski gempa mengguncang wilayahnya.

“(Warga) Pada kaget, cuma kan rumah kita anti gempa. Kerasa (goncangan), tapi enggak ada kerusakan,” terangnya.

Kerusakan kecil hanya terjadi di terminal Ciboleger, tempat terakhir wisatawan menggunakan kendaraannya. Dimana, patung selamat datang Suku Baduy, hanya runtuh sedikit.**Baca Juga: Gempa Susulan di Lebak, Bangunan Rusak Bertambah.

“Kalau Ciboleger banyak kerusakan-kerusakan kecil. Kalau (di dalam perkampungan) Baduy enggak ada (kerusakan),” jelasnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email