oleh

Robot Pencicip Makanan di Tiongkok Lebih Akurat dari Lidah Manusia

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada beragam masakan di Tiongkok yang juga memiliki citarasa berbeda, tergantung daerah asalnya. Sayangnya, untuk membuka peluang bisnis memang agak sedikit merepotkan, salah satunya saat memproduksi bumbu secara massal.

Karena itulah salah satu cara untuk mengakalinya agar bisa lebih efisien dalam hal waktu, kualitas tetap terjaga, dan juga mendapatkan keuntungan, mereka memakai kecerdasan buatan alias robot.

Nah, robot yang mencicipi makanan ini merupakan salah satu program pemerintah. Fungsinya untuk mempermudah para produsen makanan, terutama yang tradisional dan membutuhkan banyak rempah. Pemerintah Tiongkok sudah melaporkan bahwa produsen yang bergabung dalam program ini mengaku mereka mendapat keuntungan yang lumayan banyak.

Lantas, bagaimana cara kerjanya? Melansir Vice, mesin yang dipasang di sepanjang titik jalur produksi makanan akan memastikan kalau produknya memiliki rasa, bau, dan penampilan yang sama. Mesin-mesin tersebut terhubung ke algoritma saraf menyerupai ‘otak’, diikuti oleh serangkaian sensor yang meniru hidung, lidah, dan mata manusia. Mesin cerdas ini bisa melihat dan merasakan masakan tanpa perlu merusaknya. Satu-satunya cara adalah dengan menempelkan ‘lidah buatan’ untuk kemudian mencicip makanan yang disajikan untuk mereka.

Menurut para pakar, tingkat keakuratan para robot ini adalah 90 persen. Karena mereka sudah dilatih agar punya sense dan perasaan layaknya manusia, sehingga sesaat setelah selesai merasakan hidangan, mereka akan mengeluarkan reaksi layaknya manusia.

China National Light Industry Council melaporkan kecerdasan buatan meningkatkan laba produsen hingga lebih dari Rp634 miliar sejak 2015. Namun, bukan berarti hal ini bisa diterima oleh semua pihak.

Ada saja yang belum bisa menerima apa yang sudah digagas oleh pemerintah, salah satunya adalah direktur China Cuisine Association, Sun Lin. Menurutnya, rasa kuliner tersebut sangat komplikasi, sehingga tak seharusnya robot yang mencicipi masakan-masakan mereka, kemudian dijadikan sebagai standar.

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email