oleh

Rizal Ramli Sebut Aneh Minyak Goreng Langka dan Mahal di Indonesia

image_pdfimage_print

Kabar6-Rizal Ramli menyebut kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di dalam negeri sangat aneh. Lantaran Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.

Mantan Menko Ekuin dan Menko Kemaritiman ini menerangkan, dia pernah mengalami permasalahan yang sama saat duduk di pemerintahan, naiknya harga minyak goreng mencapai 100 persen.

Saat itu, dia mengumpulkan pemilik kebun sawit dan produsen minyak goreng. Dia meminta para kengusaha bisa segera menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng di pasaran.

Karena Indonesia merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Sehingga tidak lazim jika kesulitan dan minyak goreng harganya mahal.

**Baca Juga: Korupsi Dana PKH di Tigaraksa Kejaksaan Bidik Calon Tersangka Lain

“Pengusaha dalam negeri ingin keuntungan besar. Dia ambil jatah dalam negeri, dia ekspor. Saya sederhana aja waktu itu, kalau tidak turun dalam waktu satu bulan minyak goreng, periksa semua pajaknya, tiga minggu turun tuh,” kata Rizal Ramli, di Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Abdul Hanan, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (12/03/2022).

Operasi pasar yang kerap dilakukan saat ini, hanyalah sebuah pencitraan yang tidak menemukan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan ketersediaan dan harga murah minyak goreng.

“Rakyat kita mayoritas pendapatannya itu kan harian, enggak mungkin dia bisa nimbun banyak banget,” terangnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi disebut sebagai menteri asal nyeplak, oleh Rizal Ramli, mantan Menko Kemaritiman 2015-2016. Sebutan itu diberikan karena, Lutfi selalu mengeluarkan alasan untuk menghadapi kelangkaan kedelai hingga mahalnya harga minyak goreng di Indonesia.

Menurut Rizal, asal nyeplak yang dilakukan mendag mengenai mahal dan langkanya kedelai di Indonesia, yang disebabkan ada 5 miliar babi di China mengkonsumsi kedelai.

“Memang lelucon yang tidak lucu, menteri perdagangan ini saya pernah sebut sebagai menteri asal nyeplak. Misalkan dia katakan kita kesulitan kedelai, karena ada babi 5 miliar di China makan kedelai, padahal babi di China 402 juta. Kedua, babi itu makan ampas kedelai,” ujarnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email