oleh

Ribuan WNA Belum Berikan Kontribusi Kas Daerah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pesatnya laju pertumbuhan ekonomi dan dunia pendidikan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berimplikasi pada bertambahnya warga negara asing (WNA) bermukim di wilayah penyangga ibukota ini.

Tapi kerugiannya belum ada peraturan daerah (Perda) yang mampu menyumbang kas daerah dari kaum ekspetariat. “Sampai sekarang ada 1.294 jiwa WNA yang tinggal di Tangsel berasal dari 43 negara sahabat,” ungkap Kepala Bidang Kependudukan Disdukcapil, Yusuf Ismail.

Yusuf merinci bahwa WNA paling banyak berasal dari Korea Selatan yakni 148 jiwa, Jepang 80 jiwa dan Australia 67 jiwa. Mereka yang tinggal di Kota Tangsel  latar belakangnya berprofesi sebagai tenaga pengajar, tenaga ahli, tenaga pelayan hingga konsultan.

Menurutnya, jumlah WNA diprediksi akan semakin meningkat seiring tumbuhnya sekolah-sekolah bertaraf internasional.

Apaladi daerah pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini memiliki jargon sebagai kota perdagangan dan jasa. Sehingga jadi magnet tersendiri bagi meningkatnya sekolah internasional.

“Sekolah-sekolah itu tersebar dibeberapa wilayah, seperti BSD dan Bintaro,” terangnya. Yusuf menambahkan para WNA ini memiliki surat izin tinggal sementara dengan batas waktu antara enam bulan hingga setahun.

Mengenai ada berapa warga asing yang surat izinnya kadaluarsa, Yusuf mencatat tidak ada. “Untuk urusan tersebut, warga asing umumnya tertib mencatatkan dirinya di Disdukcapil. Hingga sekarang kita tidak melihat ada yang membandel,” imbuhnya.

Meski tidak ada yang melanggar, pihaknya tetap mengawasi keberadaan warga asing. Seperti mendatangi beberapa perusahaan dimana warga asing tersebut bekerja.

“Kita bekerjasama dengan kantor Imigrasi ataupun kepolisian melakukan pencatatan dan pengawasan. Ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Yusuf menerangkan, selain menjadi tenaga pengajar di sekolah internasional, para WNA tersebut juga menjadi tenaga ahli, di berbagai tempat. Seperti PT Sinar Mas, maupun German Centre.

“Pekerjaan mereka umumnya untuk pengembangan perusahaan agar bisa menjadi besar,” ujarnya.

Kepala Disdukcapil Tangsel Toto Sudarto menambahkan keberadaan warga asing ini disatu sisi menguntungkan karena iklim investasi di Tangsel dapat dikatakan cukup baik. Hal ini tentunya akan meningkatkan pendapatan asli daerah.

“Bila iklim investasinya bagus tentu kita mendapatkan keuntungan dari pajak dan retribusi yang dipungut,” ungkapnya.

Mengenai retribusi warga asing, Toto mengatakan  tahun ini belum dipungut, sebab perda tentang retribusinya masih digarap. “Tidak dipungut Mas, mungkin nanti tahun depan,” katanya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email