oleh

Relawan Santri Jokowi-Ma’ruf Konsolidasi di Ponpes Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Relawan Santri Jokowi-Amien, menggelar Bimtek dan konsolidasi di Ponpes Al-Fathaniyah Kota Serang, Banten, Sabtu 12 Januari 2019. Relawan santri ini berasal dari Bintang Sembilan Wali (Biwali), berupaya terus membuat jarak raihan suara dengan Prabowo-Sandi.

“Sudah seharusnya orang Banten mendukung putra terbaik dari Banten, yang notabenenya Kyai,” kata Matin Syarkowi, Ketua Dewan Pembina Biwali, saat ditemui di pesantrennya, di Kota Serang, Banten, Minggu (13/01/2019).

Hadir dalam Konsolidasi itu perwakilan TKN wilayah Banten, Mochamad Nasir, sebagai penyemangat tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf.

Pimpinan Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten ini bercerita kalau dulu di jaman Rasulullah, Sayyidina Ali telat untuk Shalat Subuh berjamaah karena ada kakek-kakek dijalan, sementara Ali sebagai yang muda harus memuliakan orangtua, padahal kakek itu Majusi.

Jokowi telah melahirkan Hari Santri Nasional, melalui Surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015. Orangtuanya Kyai Ma’ruf, Abuya Amin, merupakan santri di Ponpes Salafiah di Pelamunan, Kota Serang.

“Saya saat itu dengan para kyai bertemu dengan Pak Jokowi, (Jokowi) menitipkan tolong perhatikan soal pesantren salafiyah, titipan itu sudah direspon (oleh Jokowi),” jelasnya.

Dipilihnya Pesantren Al-Fathaniyah sebagai lokasi Bimtek relawan Jokowi-Ma’ruf, untuk menghilangkan fitnah dan hoax yang menyatakan bahwa Capres nomor urut satu itu anti Islam.**Baca Juga: Bus Asli Prima Hantam Truk di Gerbang Tol Cikupa, 6 Orang Luka.

“Jokowi itu dari 2014 sampai sekarang lawan lawan politiknya selalu menggunakan jurus fitnah, hoax dan ujaran kebencian. Mulai dari tuduhan PKI, turunan Cina dan lain lain. Saya lebih baik ikut orang yang difitnah, dituduh, daripada ikut dengan orang-orang yang suka memfitnah dan menuduh,” ujar pengampu Ponpes Al-Fathaniyah ini.

Banten memiliki 7.452.971 DPT dengan jumlah TPS mencapai 33.107 titik. Berdasarkan survei Media Survei Indonesia (MSI) di penghujung 2018, Raihan suara Jokowi-Maruf 36,31 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi meraih 34,63 persen.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email