oleh

‘Rebutan’ Seafood Sebabkan Sejumlah Negara Ini Terlibat Konflik

image_pdfimage_print

Kabar6-Siapa bilang konflik antarnegara selalu dipicu oleh masalah politik? Rupanya, ada hal yang selama ini dianggap sepele, nyatanya justru memicu konflik sejumlah negara.

Penyebab konflik yang dimaksud salah satunya adalah rebutan seafood. Selama puluhan tahun terakhir, tercatat banyak konflik dua negara yang disebabkan seafood. Melansir Detik, berikut negara-negara yang terlibat konflik karena rebutan seafood:

1. Kanada dan Spanyol, Ikan Turbot
Ikan turbot merupakan ikan pipih di perairan dangkal yang biasa ditemukan di Amerika. Ikan ini memiliki harga fantastis dan sering disajikan di restoran mewah.

Pada 1995, ikan turbot pernah memicu konflik antara negara Kanada dan Spanyol. Semuanya berawal dari salah satu kapal ikan milik Spanyol, yang tengah mengambil ikan turbot di perairan internasional.

Namun Kanada menuduh Spanyol mengambil ikan turbot melebihi kuota yang telah disepakati. Akhirnya, pemerintah Kanada memotong jaring-jaring ikan milik kapal Spanyol dan Portugal, yang menyebabkan konflik dari dua negara tersebut.

Untungnya konflik ini selesai setelah Kanada dan Spanyol membuat kesepakatan baru. Salah satunya dengan memperketat aturan pengambilan ikan, sampai meningkatkan kuota ikan turbot untuk negara Spanyol.

2. Asia Tenggara dan Vietnam, Udang
Pada 1979 tepatnya setelah Perang Vietnam berakhir, beberapa pengungsi dari Asia Tenggara pindah ke Galveston Bay di Texas, dan bekerja di kapal pencari udang di sana.

Tingginya pengungsi yang bekerja di kapal udang, membuat para nelayan lokal menjadi geram dan mulai berkompetisi untuk mencari udang sebanyak-banyaknya di Galveston Bay.

Konflik ini berakhir ricuh dan anarkis, setelah beberapa perkelahian antara pengungsi dan warga lokal terjadi. Bahkan warga lokal sempat menembak beberapa kapal udang milik orang Vietnam.

3. Brasil dan Prancis, Lobster
Pada awal 1961, lobster pernah memicu konflik antara negara Brasil dan Prancis. Awalnya, pemerintah Brasil mengaku bahwa lobster-lobster itu berada di wilayah perairan mereka.

Namun pemerintah Prancis komplain karena tidak ada lobster yang tersisa di perairan internasional. Akhirnya, pemerintah Brasil memberikan waktu selama 48 jam, untuk kapal Prancis pergi dari perairan mereka.

Karena pemerintah Prancis menolak, akhirnya Brasil menurunkan angkatan laut mereka untuk mengusir kapal Prancis dari sana. Konflik dua negara ini berlangsung selama tiga tahun hanya karena rebutan lobster.

4. Prancis dan Inggris, Scallop
Salah satunya konflik yang lagi-lagi dialami negara Prancis pada 2012. Kali ini Prancis berseteru dengan Inggris, setelah negara mereka kecewa tak boleh mengambil scallop atau kerang simping dari Mei sampai Oktober.

Sementara kapal Inggris boleh mengambil scallop sepanjang tahun. ** Baca juga: Netizen Kesal, Seorang YouTuber Mukbang ASI dan Makanan Bayi

Akhirnya, beberapa nelayan Prancis mulai melempari jaring kapal Inggris dengan batu. Berakhir dengan rusuh dan konflik negara terjadi. Tak hanya pada 2012 saja, bahkan dari 2018-2020 masih banyak nelayan Inggris dan Prancis yang berkelahi di lautan untuk rebutan scallop.

5. Perairan Filipina
Pada 2013 lalu sempat terjadi penembakan pada kapal ikan milik Taiwan, yang masuk tanpa izin ke perairan Filipina. Kejadian ini dikenal dengan nama ‘Guang Da XIng No. 28’.

Saat itu salah satu penjaga perbatasan, melihat adanya kapal nelayan dari Taiwan yang masuk ke perairan Filipino. Tanpa tunggu lama, mereka langsung menembaki kapal itu sebanyak 45 kali. Membuat nelayan di dalamnya, bernama Hoh Shi Cheng berusia 65 tahun meninggal di tempat.

Karena kejadian ini, hubungan negara Filipina dan Taiwan memanas. Banyak warga Taiwan yang tak terima dengan aksi sepihak tersebut. Pada 2019, ada tujuh penjaga perbatasan yang dihukum karena kejadian tersebut.

Seafood memang salah satu primadona di laut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email