oleh

Rasa Takut yang Berlebihan Punya Efek Buruk Bagi Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Harus diakui, pandemi COVID-19 ini membuat banyak orang merasa sangat khawatir, bahkan ketakutan yang begitu kuat. Tidak heran apabila hal sederhana seperti belanja bahan makanan di toko, terasa seperti sesuatu yang berisiko mengancam jiwa.

Tidak sedikit orang yang mengira mereka mengalami gejala COVID-19, padahal sebenarnya tidak. Aya Anan yang saat ini bekerja di American International School, Jeddah, melansir Kompas, menjelaskan bagaimana efek pikiran pada tubuh dalam kondisi ketakutan.

“Menurut saya, cara terbaik untuk melihat hubungan antara kesehatan mental dan fisik adalah sebagai ekosistem. Daripada fokus pada satu elemen saja, kita harus merawatnya secara keseluruhan karena semua elemen yang berbeda saling mengikat satu sama lain. Perubahan kecil dapat menyebabkan efek yang dapat berdampak pada lingkungan secara keseluruhan,” urai Aya.

Dalam psikologi, dikatakan Aya, stres dapat didefinisikan sebagai perasaan ketegangan dan tekanan emosional. Ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, bertindak, dan berhubungan dengan orang lain, dan itu menghasilkan segudang efek negatif pada kesehatan.

“Kebanyakan orang merasakan peningkatan detak jantung, sementara beberapa lainnya merasakan sesak di perut. Penelitian telah menunjukkan, pencernaan terhambat pada saat-saat stres, yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan,” jelasnya.

Adrenalin yang dilepaskan selama respons stres dapat menyebabkan rasa sakit, kelelahan, dan nyeri otot. Stres juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan tekanan darah.

Ditambahkan Aya, menerima emosi kita dan menyadari bahwa ketakutan dan kecemasan adalah respons normal adalah langkah sehat dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan. Biarkan diri duduk sejenak dengan apa yang Anda rasakan, dan menilai reaksi mana yang menguntungkan dan mana yang dapat menghalangi langkah Anda.

Ketakutan dan kecemasan, menurut Aya, adalah mekanisme bertahan hidup yang tidak selalu negatif. Kedua rasa itu hanya menimbulkan masalah jika mereka mengendalikan hidup atau menghalangi kita untuk mencapai tujuan. ** Baca juga: Minum Susu Mudahkan Anda Masuk ke Siklus Tidur

Cara terbaik untuk melepaskan diri dari respons rasa takut adalah dengan memerangi rasa takut itu dengan fakta. Lalu, kita pun bisa berusaha membedakan antara hal-hal yang dapat kita kontrol atau ubah, dan yang tidak bisa kita kontrol.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email