oleh

Puspiptek Kembangkan Teknologi Baterai Mobil

image_pdfimage_print

Kabar6-Dunia teknologi Indonesia kini telah beranjak bukan lagi hanya sebagai pengguna, tapi juga menjadi produsen. Seperti halnya riset produk baterai lithium kini sedang dikembangkan untuk kebutuhan baterai di mobil listrik.

Penelitian baru ini diperkenalkan dalam workshop pengembangan baterai lithium yang dilakukan Konsorsium Nasional Riset Baterai lithium.

Ketua Konsorsium Nasional Riset Baterai Lithium Bambang Prihandoko mengatakan konsorsium ini dibentuk pada tahun 2012 dari hasil diskusi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI. Program riset ini menurutnya dikenal dalam platform riset baterai lithium.

“Di hulu, riset pembuatan bahan kimia dilakukan dari batuan alam Indonesia. Batuan posfat, batuan hermatite dan batuan lithium,” ungkap Bambang menjelaskan kepada wartawan dalam workshop pengembangan baterai lithium di Puspitek, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (16/7/2014).

Menurut Bambang, batuan lithium merupakan penelitian baru dan masih belum ditemukan secara besar. Elmenit dari PT Timah telah berhasil diubah menjadi titanium oksida. Selain itu, singkong digunakan sebagai sumber bahan karbon diperlukan anoda dan
katoda.

Bahan kimia ini menjadi bahan baku pembuatan bahan aktif baterai lithium. Seperti bahan aktif anoda MCMB dan lithium titanat. Selain itu, katoda lithium Iron prosphate dan lithium mangan posfat serta bahan aditif carbon black.

“Komponen sel baterai lithium ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik,” paparnya.

Walaupun Bambang mengakui peralatan masih belum lengkap, riset ini terbantu lebih cepat. Pihaknya berharap, pada 2014 ini peralatan dapat dilengkapi sehingga pilot mini plan sudah siap dan pengujian safety juga siap diaplikasikan dalam pengujian Standar Nasional Indonesia (SNI) baterai litihum.

“Kemenristek RI sangat mendukung riset ini,” katanya.

Di tempat sama, Menristek RI Gusti Muhammad Hatta mengatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberikan  arahan untuk mengembangkan kendaraan berbasis listrik.

Adanya kendaraan  ramah lingkungan dapat menjadi solusi tiga masalah besar yakni transportasi, energi dan lingkungan. “Low emition Green car jadi salah solusi tiga masalah besar itu,” ujarnya.

Gusti menambahkan, keunggulan baterai ini secara langsung berhubungan dengan efisiensi energi dan waktu. Riset ini menurutnya sangat penting bagi ketahanan energi dan pemenuhan transportasi ramah lingkungan. **Baca juga: Dirazia, 5 Terapis di Tangsel Mewek Digelandang Satpol PP.

Nantinya akan difokuskan, riset dikembangkan untuk membuat baterai mobil listrik dengan kapasitas besar akan tetapi ukurannya semakin kecil. “Teknologi baterai listrik untuk mobil masih cukup banyak ruang untuk dikembangkan menjadi lebih efisien,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email