oleh

Pura-pura Jadi Orang Kaya Ternyata Miliki Keuntungan

image_pdfimage_print

Kabar6-Ungkapan ‘Bergaya hiduplah sesuai isi kantong’ menjadi salah satu nasihat yang sering kita dengar. Ya, gaya hidup mewah yang tidak sesuai isi kantong, justru akan membuat Anda terbelit utang.

Namun, nasihat itu tampaknya tidak berlaku lagi untuk saat ini. Mengapa demikian? Seorang konsultan tentang image dan citra diri bernama Marian Rothschild, melansir BBC Indonesia, mengungkapkan bahwa sedikit mengubah gaya hidup agar terlihat lebih kaya kerap terbukti bermanfaat bagi karier jangka panjang seorang profesional. Jadi, hal ini seperti layakanya Anda berinvestasi.

“Orang belakangan ini semakin menyadari bahwa mereka ingin semakin terlihat di hal-hal yang dinilai merupakan potensinya. Jadi, misalnya, mereka berinvestasi dengan membeli jam Rolex, menyewa sebuah mobil mewah, atau menggunakan pakaian bermerk,” ungkap Rothschild. “Seperti burung merak yang mengembangkan bulu-bulunya dan seakan berucap, ‘Hei lihat saya!'”.

Sebuah survei dari organisasi global yang meneliti soal karyawan bernama OfficeTeam, menemukan bahwa 80 persen atasan memasukkan kriteria pilihan pakaian, dalam memilih karyawan yang akan dipromosikan.

Studi serupa di Korea menyebutkan, calon pekerja yang menggunakan pakaian mahal saat wawancara, cenderung terpilih untuk mendapatkan pekerjaan, bahkan dengan tawaran gaji lebih tinggi.

Penelitian tersebut menyimpulkan, status calon pencari kerja otomatis meningkat di mata perekrut, dengan menyalakan sinyal bahwa mereka adalah orang yang mapan dan mampu membeli barang mahal, sehingga terlihat lebih tinggi statusnya dalam hirarki kapitalisme.

Namun, profesor dalam bidang pemasaran, Carol Megehee, menyebutkan bahwa konsep tersebut tidak selalu benar. “Jika seorang wanita diwawancara wanita lain, barang-barang bermerek cenderung memberikan efek negatif,” ungkapnya.

Dalam studinya, Megehee mengungkapkan bahwa barang bermerek memang cenderung memberikan efek positif dalam interaksi antarmanusia, namun ada bias gender kalau ini terjadi antara dua wanita. Ada unsur iri yang muncul di sana.

Penelitian Universitas Chicago pada 2012 memperlihatkan, bagaimana kita berpakaian memang mempengaruhi kepercayaan diri kita. Jadi, itu juga akan mempengaruhi bagaimana orang lain menerima kita.

Tapi tentu saja, seperti dikatakan Rothschild, gaya hidup menyewa bisa berubah dari yang semula diyakini sebagai investasi bijak, menjadi kebiasaan tidak sehat. Jujur kepada diri sendiri tentang kecukupan budget yang dimiliki, menjadi kunci agar tidak terjebak dalam kebiasaan menyewa.

Contohnya, jika Anda mulai menggunakan uang hasil pinjaman untuk meminjam pakaian mewah, itu sudah pertanda yang tidak baik.

Rothschild percaya, jika Anda ingin terlihat ‘mewah tetapi sekaligus bertanggung jawab dan kompeten’, maka sangat penting untuk menjaga diri agar terlihat ‘natural’ di saat ‘berbagai upaya kita dilakukan untuk mendongkrak citra diri, yang kita harapkan orang lain lihat’. ** Baca juga: 4 Jenis Olahan Makanan Ini Lebih Baik Anda Buat Sendiri

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email