oleh

Puncak Hujan Desember-Januari, Warga Kota Tangerang Dihimbau Waspada

image_pdfimage_print

Kabar6-Puncak curah hujan yang berujung pada terjadinya bencana banjir bakal terjadi pada Desember 2012 hingga Januari 2013 mendatang.

Dan, tiga wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir di Kota Tangerang, juga diprediksi bakal menjadi lokasi paling parah yang terkena dampak banjir.

Ketiga daerah dimaksud adalah, Komplek Departemen Dalam Negeri Karang Tengah, Komplek Ciledug Indah, serta Komplek Pondok Arum, Kota Tangerang.

“Kami prediksi pada bulan depan hingga Januari mendatang, ketiga wilayah tersebut yang menjadi titik terparah bencana banjir,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang, Diding Iskandar, Senin (26/11/2012).

Karenanya, Diding menghimbau warga masyarakat yang berada di wilayah tersebut, agar lebih berhati-hati dan tidak panik bila banjir benar-benar melanda.

“Warga dihimbau jangan panik. Tapi tetaplah waspada, di saat curah hujan dirasa berintensitas tinggi, dan tetap menjaga kelancaran saluran air,” katanya.

Sementara, selain Komplek Dalam Negeri Karang Tengah, Komplek Ciledug Indah, dan Pondok Arum Karawaci, pihaknya memetakan beberapa wilayah lain yang masih rawan terkena dampak banjir.

Damkar yang bertugas mengevakuasi dan relokasi memetakan wilayah itu berdasarkan banjir atau genangan air.

“Untuk wilayah Periuk, Jatiuwung, Pondok Arum, Karang Tengah, Ciledug, Karawaci, dan Larangan, sifatnya banjir yang genangan airnya cukup lama atau tidak mengalir,” terangnya.

Karena itu, kata mantan Camat Karawaci ini, masyarakat pada wilayah tersebut, diprediksi akan mengalami musibah banjir berhari-hari.

Sementara untuk wilayah Batuceper dan Cibodas, daerah tersebut berpotensi mengalami musibah banjir yang sifatnya tidak menggenang atau akan surut dalam waktu cepat.

Diakui  Diding, faktor curah hujan yang semakin tinggi dan kiriman air dari hulu, merupakan faktor utama bencana banjir yang menimpa beberapa titik di Kota Tangerang.

“Untuk itu kami sudah siapkan sekitar 200 personel dan 29 perahu karet, sisanya sifatnya peralatan yang mendukung kesiapsiagaan kami,” ungkapnya.

Karena itu, hingga Februari mendatang, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. “Kami juga selalu mengontrol tiap jamnya meminta info derasnya air di Sungai Batu Belah dan Katulampa Bogor,” katanya.(rani)

Print Friendly, PDF & Email