oleh

Proyek Terminal Ciputat dan Ciledug Terganjal Pembebasan Lahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Keinginan Pemerintah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk membangun terminal terpadu diwilayahnya, sama-sama terganjal persoalan pembebasan lahan.

Di Kota Tangerang, rencana pembangunan Terminal Ciledug yang sedianya sudah lama direncanakan dikawasan Puri Beta, sampai saat ini belum bisa terealisasi karena tersangkut problem pembebasan lahan.

“Lahan untuk Terminal Ciledug di kawasan Puri Beta masih bermasalah, karena warga menolak lahannya dibebaskan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Harry Mulya Zein, Kamis (8/11/2012).

Padahal, lanjut Harry, keberadaan terminal sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di wilayah itu. Terlebih, arus kendaraan dari arah Cipondoh menuju Ciledug ke Kebayoran Lama, Jakarta maupun sebaliknya, tiap jamnya kian meningkat.

“Ciledug sudah cukup krodit. Kapasitas angkutan umum sudah makin tinggi. Apalagi sopir angkot kerap memunculkan terminal-terminal bayangan di tengah jalan. Jadi, salah satu solusi adalah dengan membangun terminal dikawasan itu,” kata Harry lagi.

Mewakili Pemerintah Daerah setempat, Harry masih terus berupaya dan berharap agar pembangunan Terminal Ciledug bisa segera terealisasi. Karena bila tidak, kemacetan arus lalu lintas dikawasan itu akan semakin menjadi.

Sementra, persoalan serupa juga tengah dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Rencana untuk membangun Terminal Ciputat, kiranya pupus sudah karena warga memasang harga tinggi untuk tiap jengkal lahan yang akan dibebaskan.

Kepala Bidang Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Wijaya Kusuma mengatakan, proyek pembangunan Terminal Ciputat sulit diwujudkan karena tidak memiliki areal untuk parkir kenderaan atau bus.

“Warga pemilik lahan menolak menjual tanah mereka. Atau, kalaupun dijual, warga telah mematok harga mahal atau dua kali lipat dari harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP),” ujar Wijaya Kusuma, Rabu (7/11).

Sebagai alternatif, kata Wijaya, pihaknya telah mengusulkan untuk merekontruksi kembali eks terminal Pondok Cabe, di Kecamatan Pamulang, yang sedianya sudah mangkrak (terlantar) selama hampir 12 tahun.

“Terminal Pondok Cabe dahulunya dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, sebelum Tangsel dimekarkan. Tapi, didalam perjalanannya terminal itu tidak berkembang hingga akhirnya dibiarkan kosong. Terminal inilah yang akan kita jadikan solusi,” kata Wijaya lagi.

Rencananya, lanjut Wijaya, Terminal Pondok Cabe akan dijadikan terminal tipe A, dengan daya tampung angkutan umum, angkutan antar daerah baik dari Jakarta maupun wilayah lainnya.

“Terminal Pondok Cabe akan dijadikan terminal tipe A. FS dijadwalkan selesai pada 2013 mendatang. Sedangkan pengerjaan diperkirakan sudah bisa berjalan pada 2014,” kata Wijaya lagi.(rah)

Print Friendly, PDF & Email