oleh

Profesi Pelayat Bayaran, Modal Tangisan yang Keras

image_pdfimage_print

Kabar6-Memang ada banyak profesi aneh di berbagai negara, salah satunya adalah pelayat bayaran. Tanpa syarat yang rumit, profesi ini hanya bermodalkan kemauan dan akting sedih hingga menangis tersedu-sedu.

Kabarnya, profesi pelayat bayaran ini sudah ada sejak sekira kurang lebih 2.000 tahun lalu. Tiongkok disebut sebagai pelopor profesi ini.

Selain menangis, melansir Boombastis, mereka juga bisa menyanyi, menari, atau berteriak di pinggir peti jenazah agar orang yang meninggal dunia hidup kembali. Sebelum menjalankan tugasnya, para pelayat akan mendapat training terlebih dahulu, agar tahu apa yang harus dilakukan di sana.

Di beberapa negara, misalnya Inggris, ada sebuah perusahaan spesialis yang menyewakan pelayat untuk menghadiri pemakaman. Untuk satu jam plus menangis di pemakaman, Anda akan mendapat bayaran US$70. Negara lain adalah Goma, bagian Timur Kongo, Afrika Tengah, serta Ghana.

Di Goma, satu pelayat profesional dibayar sebesar US$150 untuk bekerja selama seminggu. Mereka diwajibkan menangis sejadi-jadinya di samping peti jenazah ketika ritual digelar. Semakin ekspresif tangisan, semakin besar bayaran yang didapat.

Lantas mengapa pelayat bayaran ini sangat dibutuhkan? Jawabannya karena beberapa anggota keluarga kadang tinggal jauh di luar kota, sehingga tak bisa hadir. Nah, di sinilah pelayat bayaran berperan. Mereka menggantikan posisi yang seharusnya diisi oleh sang keluarga orang yang meninggal dunia, lalu menangis dengan kencang seolah-olah merasa kehilangan. ** Baca juga: Rekor Dunia, Koleksi 1.444 Surat Kabar dari 115 Negara

Pelayat bayaran kadang bisa menentukan berapa tuan rumah harus membayar mereka. Contoh, sekali pemakaman di Ghana bisa mencapai harga sekira Rp287 juta.

Wow…(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email