Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengaku prihatin atas kasus pembunuhan sadis terhadap Enno Fariah (18), karyawati PT Polyta Global Mandiri (PGM), di Kampung Jatimulya, RT 01/04, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (13/5/2016) lalu.
Keprihatinan Teteng bukan tanpa sebab, itu seiring dengan beredarnya kabar bila salah seorang dari tiga terduga pelaku pembantaian yang sudah diamankan polisi, masih berstatus sebagai pelajar SMP.
“Sampai saat ini kita belum tahu, pelajar tersebut bersekolah di Kabupaten atau tidak. Tapi, diluar hal itu, perbuatan sadis itu sungguh mencoreng dunia pendidikan,” terangnya, Senin (16/5/2016).
Melihat banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan pelajar saat ini, Teteng bersama jajarannya di Dindik berencana mengatur sistem kerohanian bagi para pelajar.
“Kita akan coba merubah sistem belajar dengan lebih memperbanyak pengembangan diri dan keagamaan,” ungkapnya.
Melihat banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan pelajar membuat dinas pendidikan juga segera mengatur sistem kerohanian para pelajar. **Baca juga: Polsek Serpong: PNS Berijazah Abal-abal Terancam Pidana.
“Adanya hal ini kita akan coba merubah sistem belajar dengan lebih memperbanyak pengembangan diri dan keagamaan,” ungkapnya. **Baca juga: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka “Pembantai” Karyawati PT PGM di Tangerang.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti sebelumnya mengakui satu dari tiga tersangka yang sudah diamankan memang masih dibawah umur alias pelajar. **Baca juga: Penusuk Kemaluan Wanita Pakai Gagang Cangkul Masih SMP?.
Sebelumnya, jasad kaku Enno sebelumnya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi telanjang serta kemaluan tertusuk gagang cangkul di mess PT PGM di Kampung Jatimulya, RT 01/04, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (13/5/2016) lalu.(shy)
