oleh

Pria Hungaria Nekat Lompat ke Rel Kereta Agar Dapat Asuransi Puluhan Miliar

image_pdfimage_print

Kabar6-Sandor Cs (54) dari Desa Nyircsaszari, Hungaria, kehilangan kedua kakinya dalam sebuah insiden mengerikan. Sandor dilaporkan telah melompat ke depan kereta api, hingga kedua kakinya terlindas roda kereta.

Kejadian itu rupanya bukanlah kecelakaan murni. Rupanya, melansir Odditycentral, Sandor sengaja melakukan hal nekat ini semata-mata demi mengklaim dana asuransi sebesar sekira Rp45 miliar. Namun Sandor mengklaim, pada saat peristiwa nahas itu dia sedang berjalan di dekat rel kereta api, ketika kakinya menginjak pecahan kaca, yang menyebabkan pria itu kehilangan keseimbangan dan jatuh di depan kereta yang melaju kencang.

Akibat mengalami cedera sangat parah, kedua kaki Sandor mulai dari lutut ke bawah harus diamputasi dan dia menghabiskan waktu berbulan-bulan di kursi roda sebelum mendapatkan kaki palsu.

Sementara itu, perusahaan asuransi telah menghabiskan tujuh tahun terakhir mengumpulkan bukti dalam upaya untuk bahwa Sandor dengan sengaja untuk mengumpulkan dana dari pembayaran asuransi.

Pihak berwenang Hungaria sendiri mulai mencurigai bahwa kasus Sandor, tidak sepenuhnya benar ketika mereka diberitahu bahwa polisi telah mengambil 14 polis asuransi jiwa berisiko tinggi pada tahun menjelang ‘kecelakaan’ keretanya.

Sandor pun mengklaim bahwa dia telah menerima nasihat keuangan bahwa polis asuransi memiliki pengembalian yang lebih baik daripada rekening tabungan.

Namun, 14 polis asuransi itu bukan satu-satunya bukti jaksa. Kondektur kereta yang awalnya mengonfirmasi bahwa Sandor jatuh di depan kendaraan yang bergerak lantas mengubah kesaksiannya, mengklaim bahwa pria itu sengaja menjatuhkan dirinya ke depan kereta.

Istri Sandor mencoba mengajukan klaim asuransi segera setelah kejadian, tetapi perusahaan menolak untuk membayar. ** Baca juga: Pria Afsel Jadi Penerima Donor Mr P Pertama di Dunia Akibat Kesalahan Prosedur Sunat

Kini, pihak asuransi kemungkinan tidak perlu membayar sepeser pun, setelah Pengadilan Distrik Pusat Hama memutuskan pada 9 November bahwa Sandor berjalan ke rel kereta api dengan sengaja demi mengklaim pembayaran asuransi.

“Saya merasa putusan itu sangat aneh, tentu saja tidak seperti yang saya harapkan, saya kecewa,” kata Sandor. “Saya perlu melihat ini sampai akhir karena, sebagaimana adanya, ini tidak benar dan pengadilan harus merasakan hal yang sama.”

Sandor mengatakan bahwa luka-luka yang diderita membuatnya tidak dapat terus bekerja di sektor energi panas, dan luka-luka yang dialami serta kasus hukum telah membuatnya bangkrut.

Kini Sandor telah menerima hukuman penjara dua tahun yang ditangguhkan dan harus membayar US$6.300 untuk biaya hukum.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email