Prajurit Arhanud Serpong Berangkat “Perangi” Kabut Asap

Kabar6-Musibah kabut asap semakin meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Kini, pemerintah pusat telah meningkatkan status sebagai darurat kabut asap.

Kondisi kebakaran hutan yang semakin parah membuat Tentara Nasional Indonesia pun mendelegasikan ribuan prajurit untuk “perang” melawan kabut asap.

Komandan Arhanud I Kostrad Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mayor Arh Samujiyo mengatakan, institusi yang dipimpinnya telah mengirim ratusan prajurit. Mereka berangkat terbang untuk ikut membantu memadamkan api ke titik wilayah kabut asap.

“Pertama kami mengirim 100 prajurit ke Sumatera Utara, dan gelombang kedua sebanyak 125 ke Sumatera Selatan,” katanya dihubungi kabar6.com lewat sambungan selularnya, Minggu (25/10/2015).

Pria lulusan angkatan 1999 Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, inipun? menjelaskan, dalam waktu dekat Batalyon Arhanud I Kostrad Serpong kembali mengirimkan ratusan prajurit ke wilayah yang terpapar kabut asap. Tujuan lokasinya ke Riau, Pekan Baru.

Sumajiyo menegaskan kepada prajurit saat prosesi pelepasan tentunya menyampaikan pesan moral. Mereka harus mampu menjalani misi kemanusian sebagai panggilan jiwa dan ladang ibadah.

Ia ingin penderitaan saudara-saudara di Tanah Air bisa berakhir karena kondisi yang terus berkembang akibat dampak kabut asap semakin memprihatinkan.

“Saya berpesan kepada prajurit Arhanud Serpong, bantulah saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air ini. Bantu warga yang terkena kabut asap, karena mereka sudah tersiksa,” tegasnya.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 24 Oktober 2015, terdapat 2.742 titik api di seluruh Indonesia.

Beberapa daerah dengan jumlah titik api terbanyak antara lain Sumatera Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Kualitas udara sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah pun meningkat ke level berbahaya. Hal itu terpantau dari indeks kualitas udara (PM10).

Di Pekanbaru, kualitas udaranya 600 ugr per m3, berbahaya, Jambi 712 berbahaya, Palembang 316 sangat tidak sehat, Pontianak 555 berbahaya, Banjarbaru 121 sedang, dan Samarinda 178 tidak sehat. **Baca juga: Satpol PP Bakal “Digusur” Dari Kantor Setda Cilegon.

Dampaknya, penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meningkat. Tercatat, sejak Juli 2015, penderita ISPA akibat terpapar asap mencapai 450.431 jiwa.

Daerah dengan penderita ISPA terbesar ialah Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Riau.(yud)