oleh

Posting Donasi Penderita Tumor Ganas, Netizen Sebut Dinkes Pandeglang Mirip Lembaga Non-profit

image_pdfimage_print

Kabar6- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang akhir-akhir ini menjadi sorotan pasca peristiwa seorang ibu hamil harus di tandu sejauh 4 kilometer untuk menuju ke Puskesmas karena akses jalan yang buruk. Ibu hamil itu bernama Enah (30) warga Kampung Kadugedong, Desa Sindang resmi, Kecamatan Sindangresmi.

Kini Dinkes kembali menjadi sorotan setelah akun Instagramnya resmi @Dinkes_Pandeglang memposting seorang bocah yang tak mampu berobat karena penyakit tumor ganas dideritanya. Berdasarkan informasi yang dihimpun bocah tersebut tinggal di asal kampung Telasari, Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis.

Akun tersebut mengunggah foto bocah berusia 1,5 tahun, terlihat di bagian punggung warna merah kehitaman. Akun itu juga memberikan caption jika bocah itu membutuhkan uluran tangan atas penyakit yang di deritanya lengkap nomor handphone keluarga pasien.

“Ade Satir Bayi Penderita Tumor Ganas Asal Cigeulis Butuh Uluran Tangan…. Klik berita selengkapnya di www.menaratoday.com Bagi yang mo donasi silahkan hub. +62 838-1512-9413 Anis (Keluarga),” tulisan akun @Dinkes_Pandeglang sambil menyertakan link sebuah pemberitaan saat dilihat Rabu (5/5/2021).

Tak lama setelah posting itu mendapatkan beragam tanggapan, alih-alih mendapatkan respon positif dari warganet, netizen justru merasa heran dengan postingan tersebut, bahkan netizen menyebut Dinkes seperti lembaga non-profit.

“Akun @Dinkes_Pandeglang udah kaya lembaga non-profit aja bang @rst_rohman,”tulis pemilik akun @akusaeful.

Pemilik akun Panwaslucadasari20, menilai Dinkes merupakan kepanjangan pemerintah menangani kesehatan, harus Dinkes membawa pasien tersebut ke rumah sakit bukan menggalang donasi layaknya seperti lembaga sosial. Ia juga mempertanyakan anggaran dinas sehingga Dinkes sampai menggalang donasi.

“Maaf ini sekelas yang ke panjang tangan pemerintah daerah Pandeglang, bukan lembaga sosial kelompok, masa tidak membawa pasien tersebut dan harus seperti ini (membuka donasi), Kemana duit dinas, (jangan alasan buat penanganan covid). Hente isin kitu, MANA KADISNA (masa gak malu, mana kepala dinasnya) kerjamu apa saja harus minta bantuan masyarakat lagi…ISIN ath ISIN (Malu dong) yang pantas itu lembaga non-profit yang membuka donasi. Jadi hayang nyaho Dinkes kepanjangan tangan Pemerintah NYUMBANG BARAHA (jadi pengen tahu dinkes selaku kepanjangan tangan Pemerintah menyumbang berapa,” tanya akun tersebut.

**Baca juga: BMKG Beberkan Hasil Simulasi dan Observasi Soal Kerawanan Tsunami di Pandeglang

Netizen lainnya pun menilai postingan tersebut menandakan ketidakmampuan Dinkes bekerja dengan membuat kesalahan kembali. “Kesalahan yg Berkelanjutan ini Dinkes!. Memandakan ketidakmampuan sekelas naungan Pemerintah ini namanya,”timpal akun @nalar.pandeglang.

“Mohon maaf min, namanya Risma,kalau ada Satir itu balaknya @Dinkes_Pandeglang,” tulis akun @lenysm membenarkan nama bocah tersebut.(aep)

Print Friendly, PDF & Email