Kebakaran yang menghanguskan tujuh ruangan pada bangunan Ponpes berpenghuni 100 orang santri itu, diduga akibat konsleting arus pendek listrik. Untungnya, kebakaran tidak sampai merenggut korban jiwa.
Abdul Hamid, warga setempat, mengatakan lidah api berasal dari salah satu lokal kobong, lalu menjalar ke kobong lainnya. Beruntung, saat kebakaran berlangsung semua santri berada diluar kobong.
“Saat kebakaran, kebetulan santrinya sedang diluar. Saya juga kaget melihat kobaran api begitu besar,” ungkap Hamid, kepada Kabar6.com.
Dijelaskan Hamid, selain melalap kobong, api juga melahap semua pakaian santri dan kitab kuning yang tersimpan di lemari kamar para calon ustadz tersebut.
“Semua pakaian serta kitab kuning juga habis terbakar,” ujar Hamid.
Terpisah, Pimpinan Ponpes Nurul Huda, Ustadz Sarnadi, mengutarakan pihaknya mengaku hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpa tempat mukim dan belajar para santri itu.
Dia, berharap pemerintah daerah setempat maupun para dermawan untuk membantu meringankan beban yang dideritanya. **Baca juga: Bupati Tangerang Rotasi 4 Pejabat Eselon II.
“Ya, mau bagaimana lagi, namanya juga musibah. Saya cuma bisa pasrah, supaya pemerintah atau para dermawan mau memperhatikan santri yang menimba ilmu disini,” ucap Ustadz Sarnadi pasrah.(din)