oleh

PKPI Geber Sosialisasi Pileg di Pondok Jaya

image_pdfimage_print

Kabar6-Beragam problem yang ada dan berkembang di masyarakat, kiranya menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan, khususnya para Calon Legislatif (Caleg) yang sebentar lagi betarung di Pemilu 9 April 2014.

Seperti yag disoroti oleh anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) H. Moh Robert Usman, SE., M.Si, Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) Tangsel Max M Sasia, dan Caleg DPRD Kota Tangsel Ubalinus Sinulingga, S.IP.

Kelompok politisi ini sepakat untuk sama-sama mendorong perbaikan pada bidang pendidikan, kesehatan, Kredit Usaha Kecil dan Menengah, dan Pembinaan sumberdaya manusia, terutama generasi muda.

“Kami terus menjelaskan tentang bagaimana persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan ke depan dan bagaimana cara mengatasinya,” kata Ubalinus Sinulingga di hadapan sejumlah warga Pondok Jaya pada Sabtu, (1/3/2014).

Sebagai Caleg PKPI nomor urut 1 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pondok Aren, Ubalinus Sinulingga mengklaim bahwa dasar pemikirannya memperjuangkan bidang-bidang dimaksud, karena sulitnya masyarakat umum mendapatkan pelayanan prima, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan akibat alasan ketiadaan biaya.

Terkait sektor usaha kecil, Sinulingga yang juga Kepala Sekolah SMP Yadika 3 Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang itu mengaku karena ia menemukan realitas bahwa masyarakat Pondok Aren pada dasarnya memiliki daya juang ekonomi atau wirausaha, namun tidak memiliki modal.

“Disinilah kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan modal dengan suku bunga seminim mungkin, dan ini mutlak,” tegasnya.

Sedangkan mengenai generasi muda, Sinulingga menyebutkan, Ir. Soekarno pernah berkata, berikan kepada saya 100 pemuda, maka akan saya ubah dunia ini.

“Makna ucapan ini bahwa generasi muda harus mendapat perhatian serius sesuai dengan falsafah Pancasila agar mereka menjadi tonggak kesinambungan bangsa dan negera ini ke depan,” jelasnya.

Sementara, Max M Sasia mengungkapkan, PKPI bukan partai baru karena sudah tiga kali mengikuti Pemilu. “PKPI sejak kelahirannya merupakan partai yang berusaha menjawab tantangan dan masalah-masalah yang dihadapi Indonesia,” jelasnya.

Adapun Moh Robert Usman yang merupakan Caleg PKPI untuk DPR-RI mengatakan, PKPI dalam menghadapi Pemilu 2014 tidak akan banyak mengumbar janji. Sekalipun begitu, menurutnya, PKPI adalah partai paling kompak di Tangsel yang dibangun lewat jaringan arisan sebagai media untuk menyatukan visi dan misi.

“Satu kelebihan PKPI, selama ini PKPI luput dari perhatian karena PKPI bukan masalah dari bangsa ini, yakni korupsi,” tandas Robert.

Berkenaan Pileg, Robert mengingatkan agar orang Tangsel dalam memilih anggota dewan jangan karena keinginan. “Karena keinginan itu dekat dengan nafsu, dekat dengan setan,” ucapnya.

Robert memberikan tiga cara memilih anggota dewan dalam Pileg 2014. Pertama, orang memilih orang. “Memilih tanpa kenal orangnya merupakan paradigma lama, yaitu memilih partai, bukan orang. Itu pun kenal orangnya juga tidak cukup, namun ada syaratnya, yakni dia tahu peta persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.

Kedua, lidah orang yang dipilih tersebut harus menyatu dengan otaknya. Artinya, apa yang diucapkan harus sesuai dengan perbuatannya. Ketiga, cermati hati orang yang dipilih tersebut. Hal ini berkaitan dengan komitmennya, komitmennya seperti apa?

“Setelah itu pikirkan, setelah memilih nanti apa manfaatnya bagi Anda untuk lima tahun ke depan?” kata Robert yang menutup acara sosialisasi dengan memaparkan cara mencoblos Caleg yang hendak dipilih.(yps)

**Baca juga: Hadi Safari, Belajar & Bekerja Bersama Rakyat.

Print Friendly, PDF & Email