oleh

Pilu, Ini Lima Panti Asuhan yang Tercatat Paling Kejam Dalam Sejarah

image_pdfimage_print
Ungerini Rumania.(borgenmagazine.com)
Ungerini Rumania.(borgenmagazine)

Kabar6-Panti asuhan adalah lembaga sosial nirlaba yang menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu dan anak telantar. Di sanalah para anak-anak yang tinggal di panti asuhan sepantasnya mendapatkan kasih sayang dari pengasuh. Namun hal itu tidak berlaku di pantai asuhan ini.

Tercatat dalam sejarah, berikut adalah lima panti asuhan yang memperlakukan anak-anak secara kejam, seperti dikutip dari Segiempat:

1. Panti asuhan Ungerini, Rumania
Seorang bocah laki-laki dilaporkan menjalani 13 rangkaian operasi untuk menyelamatkannya dari cacat permanen akibat penyiksaan yang dialami. Beberapa anak bahkan menemui ajalnya. Menurut laporan, bocah tersebut dipasung di ranjang bayi dengan seorang anak lainnya.

2. Panti asuhan St Joseph, Australia
Dikabarkan, seorang pemuka agama melakukan penganiayaan hingga memperkosa anak-anak panti. Namun kini panti asuhan yang berada di Neerkol Australia tersebut sudah ditutup. Bangunannya dibiarkan kosong tidak terawat.

3. Panti asuhan Tekakwitha, Amerika
Howard Wanna, mantan anak panti asuhan, menceritakan kekejaman yang terjadi di panti asuhan, bahkan mengatakan kalau tempat itu lebih mengerikan ketimbang film horor. Tidak sedikit bocah yang disiksa, dianiaya sampai disodomi oleh pengasuh di sana. Setelah 30 tahun berdiri, panti asuhan tersebut akhirnya ditutup.

4. Panti asuhan Mazanovski, Rusia
Seorang karyawan secara diam-diam merekam perbuatan seorang staff yang menganiaya tujuh bocah laki-laki. Mereka dicambuk, ditendang bahkan dipukul layaknya orang dewasa. Meskipun kekerasan itu sudah berlangsung lama, pemerintah setempat sepertinya tutup mata. ** Baca juga: Khalid, Nelayan yang Mendadak Jadi Miliarder Karena Muntahan Paus

5. Panti asuhan Duplessis, Quebec, Kanada
Lanaran pemerintah hanya mengucurkan dana US$1,5 setiap harinya untuk pantai asuhan ini, pengelola pun membuat skenario agar anak-anak panti didiagnosa mengalami kelainan jiwa, sehingga pemerintah mau memberikan dana lebih. Pengelola panti mengurung mereka sekaligus diikat dan dibiarkan kelaparan hanya supaya terlihat seperti orang gila.

Semoga kisah ini tidak akan terulang lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email