oleh

Pilpres, Tiga Kecamatan di Tangsel Rawan Anarkisme

image_pdfimage_print

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku bakal mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan pencoblosan pemilihan presiden 9 Juli besok. Sebanyak 280 personel disebar ke sejumlah titik pengamanan di tujuh wilayah kecamatan.

“Ratusan personel yang disiagakan merupakan prototype (standar) biasa dalam pengamanan pilpres. Artinya memang aturan itu harus dilakukan setiap pesta demokrasi,” kata Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Azhar Syam’un, Jum’(4/7/2014).

Menurutnya, dari 280 personel, 66 personel akan disiagakan di tujuh kecamatan,  98 personel bersiaga di gedung dan asset milik Pemkot, serta 30 personel dikhususkan pada pengendalian huru-hara, dan 86 anggota bersiaga di markas Korps Praja Wibawa ini di Setu.

Mengenai daerah rawan konflik, ia mengaku semua wilayah di Kota Tangsel harus di awasi. Namun bila dipetakan, ada Kecamatan Pamulang, Kecamatan Pondok Aren, dan Kecamatan Ciputat. Daerah tersebut dikatakan rawan karena berbatasan dengan ibu kota.

Selain itu, jumlah penduduknya juga paling besar dibanding kecamatan lainnya. Efek yang terjadi di Jakarta juga menjadi kekhawatiran bakal berimbas ke Tangsel.

Pejabat yang perjalanan karirnya cepat moncer ini mengungkapkan, personel yang disiagakan akan mulai berjaga-jaga H-2 Pilpres. “Mereka nanti akan disiagakan di kampung-kampung dan objek vital milik negara. Satpol PP sifatnya hanya membantu pengamanan petugas kepolisian,” terangnya.

Mengenai informasi intelijen yang diterimanya, Azhar hanya mengatakan potensi kerawanan di Kota Tangsel cukup besar. Apalagi daerah ini masyarakatnya beragam dari berbagai latar etnis dan agama.

“Tetapi kalau kita analisa, potensi rawannya saja besar. Namun untuk rusuh kecil kemungkinan,” klaim Azhar.  Meski rawan, ia optimistis daerah bekas pemekaran Kabupaten Tangerang ini tidak bakal terjadi apa-apa. **Baca juga: Airin Intervensi Bappeda Tangsel Ihwal APBD 2014.

Alasannya, penyelenggaraan pesta demokrasi di Tangsel bukan kali pertama. Melainkan sudah ketiga kalinya pascaotonomi daerah bergulir. “Kita sudah beberapa kali menyelenggarakan pemilu. Hasilnya kondusif dan tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email