oleh

Pilih Camilan yang Tepat Sesuai Kondisi Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Tidak orang menganggap, mengemil adalah kebiasaan buruk yang bikin berat badan naik. Padahal, mengemil sebenarnya dianjurkan karena bisa mencegah perut ‘keroncongan’, menjaga kadar gula darah, menekan nafsu makan, serta pemenuhan nutrisi tubuh.

Namun yang membuat mengemil kerap tidak baik adalah pemilihan jenis camilan serta porsinya. Bagaimana cara memilih camilan yang sesuai dengan kondisi kesehatan? Melansir Klikdokter, camilan yang sehat sebaiknya memenuhi kriteria seperti rendah kalori yaitu lebih kecil dari 100 kalori, tinggi serat karena bisa membuat rasa kenyang lebih tahan lama akibat penyerapan yang lambat, tinggi nutrisi yaitu kaya akan vitamin dan mineral, dan rendah lemak terutama untuk Anda yang sedang diet.

Berdasarkan kriteria tadi, berbagai pilihan camilan yang bisa Anda konsumsi antara lain:

1. Sayuran dan buah
Faktanya, buah bisa membuat Anda kenyang lebih lama, dan kalorinya pun rendah. Beberapa contoh antara lain pisang (90 kalori), apel (95 kalori), kiwi (42 kalori), serta jeruk (65 kalori).

2. Yoghurt
Pilihlah varian yoghurt tawar (plain). Agar lebih nikmat, konsumsi dengan potongan buah segar. ** Baca juga: Cari Tahu Penyebab Kepala Pusing Saat Baru Bangun Tidur

3. Kacang-kacangan
Untuk Anda yang punya masalah seperti asam urat tinggi, kacang almond bisa jadi alternatif camilan (non gorengan) yang baik. Kurang lebih 13 kacang almond mengandung 100 kalori.

Kacang ini juga bisa menurunkan nafsu makan, sehingga bisa berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

4. Oatmeal
Bahan makanan ini diketahui tinggi serat dan dapat mengontrol kadar gula darah. Setengah cangkir oatmeal hanya mengandung 80 kalori.

5. Dark chocolate (cokelat hitam)
Dengan kadar kakao minimal 70 persen mengandung banyak flavanol, baik untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

6. Telur
Sebanyak dua telur rebus mengandung 140 kalori dan 13 gram protein. Meskipun kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi, penelitian membuktikan bahwa telur tidak berdampak pada risiko penyakit jantung.

Memiliki kebiasaan mengemil ternyata ada hubungannya dengan gen seorang individu, yakni gen MC4R. Adanya kelainan pada gen ini dapat menyebabkan obesitas pada seseorang.

Mereka dengan variasi gen ini sebaiknya mengatur pola makan sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan komplikasi obesitas akibat kecenderungan ngemil.

Ada pula gen ACE, berkaitan dengan konsumsi garam, yang selanjutnya berhubungan dengan tekanan darah. Sebagian orang mengalami peningkatan tekanan darah karena respons terhadap konsumsi garam yang berlebihan.

Hal ini bergantung pada gen ACE yang mengatur tekanan darah, sekaligus keseimbangan cairan dan garam dalam tubuh.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email