oleh

PGMI Akan Kepung Kantor Gubernur Banten, Minta Pemprov Alokasikan Insentif Guru Madrasah Non PNS

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan massa Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Provinsi Banten akan turun ke jalan mengepung Kantor Gubernur Banten, di Kota Serang, Jumat (25/11/2022).

Di aksi yang nanti bertepatan dengan Hari Guru Nasional nanti, PGMI akan menyuarakan aspirasi meminta Pemprov Banten mengalokasikan anggaran untuk insentif guru madrasah non PNS di Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

“Selama ini teman-teman guru honorer hanya mengandalkan dari dana BOS yang per triwulan dengan kisaran Rp250-300 ribu per bulannya. Kami ingin pemprov dan DPRD sepakat untuk mengalokasikan insentif untuk guru honorer,” kata Ketua DPW PGMI Banten, Deden M. Fatih, di Lebak, Rabu (23/11).

**Baca Juga: Guru Kena PHK Ratusan Murid MTs Nurul Ilmi di Cikupa Tangerang Demo

Dengan APBD Provinsi Banten sebesar Rp11,3 Triliun, Deden meyakini jika pemerintah daerah mampu menyisihkan anggaran untuk insentif guru madrasah non PNS yang jumlahnya mencapai 90 persen dari total guru madrasah se-Banten sebanyak 50 ribu orang.

“Guru honorer madrasah ini kan warga Banten dan yang diajarnya juga warga Banten, tapi terkesan dikesampingkan. Seperti ada dikotomi antara (guru) madrasah dengan guru di bawah naungan Dinas Pendidikan. Kalau melihat postur APBD Banten, saya yakin bisa kok,” ucap Deden.

Aksi nanti juga untuk memperkuat posisi PGMI sebagai mitra strategis pemerintah daerah di Banten. Mensolidkan gerakan-gerakan organisasi melalui mimbar bebas sekaligus melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

“Puluhan ribu teman-teman guru honorer ini kan juga masyarakat Banten yang punya hak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Seperti guru honorer SMA sederajat yang mendapat insentif, atau guru mengaji yang bersumber dari dana hibah APBD,” papar Deden.(Nda)

 

Print Friendly, PDF & Email