oleh

Pesan PDP Corona di Tangsel Sembuh, Sabar dan Disiplin (2)

image_pdfimage_print

Kabar6-Arjuna (minta namanya disamarkan) akhirnya memutuskan periksa kesehatan ke dua rumah sakit ternama di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Para dokter spesialis di rumah sakit kalangan borjuis itu menyatakan tak sanggup atas gejala terpapar corona virus disease 2019 (Covid-19).

Cerita pengalaman duka ini telah ia sampaikan lewat tulisan atau media warga (citizen media). Arjuna pun telah mengizinkan kabar6.com untuk mengutip, Sabtu (29/3/2020).

“You (Kamiah) mau bayar gw 1 Trilyun pun saya gak akan merekomendasikan kamu untuk dirawat di sini. Sana segera ke RSPI,” ungkap si dokter ketika itu ditirukan Arjuna.

Sang dokter mengarahkan Arjuna agar segera mendapatkan perawatan medis Di RSIP Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Sebelumnya hasil rontgen di rumah sakit elite satunya lagi menunjukan sel darah putih Arjuna sudah di ambang batas normal.

Setibanya di rumah sakit khusus penyakit dalam milik pemerintah itu antrean warga membeludak. Di ruang observasi saya pun kemudian diberikan bantuan pernafasan melalui selang oksigen dan langsung dilakukan tes sampel darah dan foto rontgen paru-paru.

Dua jam observasi, petugas pun kemudian menyatakan Arjuna berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Petugas medis pastikan dirinya harus menjalani perawatan di RSPI untuk dilakukan observasi lebih lanjut.

“Di ruang IGD tersebut, saya dapat merasakan banyak pasien yang kondisinya lebih buruk dari saya. Saya ingat betul di samping ruang observasi saya pun kemudian diberikan bantuan pernafasan melalui selang oksigen dan langsung dilakukan tes sampel darah dan foto rontgen paru-paru,” cerita Arjuna.

Di ruang IGD, obat-obatan antibiotic seperti Azyhtomicin,Methysoprinol,Vitamin C,Paracetamol dan beberapa antibiotic lainnya diberikan sekaligus untuk membantu meredakan keluhan dialami.

Hampir setiap hari petugas rutin mengambil sampel darah untuk dikirim ke laboratorium. Selain itu juga dilakukan tes swap , pengambilan sampel dahak melalui hidung dan tenggorokan.

Masuk hari kelima Arjuna dipindahkan keruang Isolasi khusus. Memasuki hari kesembilan tim medis menyatakan dirinya telah sembuh. Mendengar kabar itu Arjuna bersyukur sekaligus gembira. Ia lalu menghubungi keluarga minta dijemput yang selama di isolasi dilarang menjenguknya.

**Baca juga: Cerita Warga Suspect Corona di Tangsel, Obat Bebas Tak Mempan (1).

Sembilan hari mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso Arjuna merasa terharu sekaligus bangga atas dedikasi dan kedisiplinan petugas medis. Meski tak kenal apalagi hafal dengan wajah-wajah mereka.

Sebab semua dokter, perawat bahkan sampai petugas kebersihan setiap hari selalu mengenakan Alat Pelindung Diri lengkap.

“Saya yakin, di setiap musibah selalu ada lebih banyak berkah dan pelajarab yang tak kita kira. Bersabarlah, dan tetap selalu disiplin. Wabah ini ada tidak untuk selamanya. Kita bisa mengatasinya bersama-sama,” ujar Arjuna.(bersambung/yud)

Print Friendly, PDF & Email