oleh

Pertama di Dunia, Pria Asal Arkansas Jalani Transplantasi Bola Mata dan Wajah

image_pdfimage_print

Kabar6-Aaron James (47), pria di Arkansas, Amerika Serikat (AS), menjadi orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi bola mata dan sebagian wajah. James melakukan operasi tahun lalu, dalam waktu 21 jam, dan melibatkan 140 tenaga medis di NYU Langone.

James, melansir Upi, menerima donor mata dan wajah baru dari seorang donor anonim, setelah mengalami kecelakaan kerja. Saat itu James yang bekerja sebagai tukang listrik, secara tak sengaja menyentuh kabel listrik yang masih menyala. James yang juga seorang veteran tentara itu kehilangan sebagian besar wajah bagian kiri, lengan, dan matanya. Ia tidak bisa lagi mencium bau, hingga mengecap atau menggerakkan mulutnya.

Operasi tersebut memungkinkan James untuk mencium istrinya lagi, Meagan James (39), untuk sekali lagi. Meagan menuturkan, ciuman tersebut menurutnya begitu emosional. “Bisa merasakan itu lagi merupakan hal yang sangat istimewa,” kata Meagan.

Dokter menerangkan, perkembangan kondisi yang dialami James pascaoperasi melebihi ekspektasi. Pria itu pulih di ICU dalam waktu yang jauh lebih singkat, bahkan kini sudah bisa melakukan kebiasaan ‘normal’, salah satunya mengonsumsi makanan padat.

Karena tingkat cederanya sangat parah, James sempat menjalani diet makanan cair selama dua tahun. “Saya tahu kembali ke kondisi normal akan berjalan lancar jika saya bisa makan pizza. Sekarang berkat operasi eksperimental itu saya bisa melakukannya,” kata James.

Ahli bedah utama dari NYU Langone, Dr Eduardo D Rodriguez, tidak menyangka bahwa kondisi James pascaoperasi bisa sebaik ini. Dr Rodriguez memimpin lebih dari 100 dokter bedah, perawat, staf pendukung saat mereka mengangkat otot, saraf, lemak, kulit, serta mata kiri.

Mereka kemudian berpacu dengan waktu mencoba menempelkan saraf yang mengatur mata Aaron sebelum organ tersebut mati, juga membersihkan area di sekitar saraf mata dengan sel punca dari donor, dengan harapan itu akan membantu pertumbuhan saraf.

“Banyak ahli tidak mengira kami akan berada di sini, tetapi kami telah berhasil mencangkok dan mempertahankan mata tanpa penolakan imun,” kata Dr Rodriguez lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email