oleh

Pertama di Dunia, Ilmuwan Israel Tumbuhkan Embrio Sintetis Tanpa Telur, Sperma dan Rahim

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah penemuan disebut ‘membuka pintu’ bagi pertumbuhan organ dan jaringan. Para ilmuwan Israel telah menumbuhkan embrio sintetis untuk pertama kalinya di dunia tanpa telur yang dibuahi sperma dan tanpa rahim.

Para ilmuan Weizmann Institute of Science, melansir indiatoday, berhasil menumbuhkan embrio sintetis tikus di luar rahim. Uniknya, itu dimulai hanya dengan sel induk yang dikultur dalam cawan Petri. Riset yang diterbitkan dalam jurnal Cell ini telah membuka cakrawala untuk mempelajari bagaimana sel punca membentuk organ yang berbeda dalam embrio yang sedang berkembang.

Metode ini suatu hari nanti dapat memungkinkan untuk menumbuhkan jaringan dan organ untuk transplantasi menggunakan model embrio sintetis. ** Baca juga: Ditemukan Lubang Besar Berdiamater 25 Meter Dekat Pertambangan Tembaga Chile

“Embrio adalah mesin pembuat organ terbaik dan bio-printer 3D terbaik, kami mencoba meniru apa yang dilakukannya,” terang Dr Jacob Hanna, ilmuwan senior departemen genetika molekuler Weizmann.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan membuat struktur yang menyerupai embrio tikus, menggunakan perancah 3D dan dua jenis sel induk, dalam penelitian yang mereka katakan dapat membantu menjelaskan mengapa dua pertiga kehamilan manusia gagal selama tahap awal.

Dalam penelitian sebelumnya, tim telah berhasil menggunakan perangkat ini untuk menumbuhkan embrio tikus alami dari hari kelima hingga hari ke-11.

Dalam studi baru, tim mulai menumbuhkan model embrio sintetis hanya dari sel induk tikus naif yang telah dikultur selama bertahun-tahun dalam cawan Petri, tanpa perlu memulai dengan telur yang dibuahi.

Pendekatan ini sangat berharga karena dapat, sebagian besar, melewati masalah teknis dan etika yang terlibat dalam penggunaan embrio alami dalam penelitian dan bioteknologi. Jika dibandingkan dengan embrio tikus alami, model sintetis menunjukkan 95 persen kesamaan baik dalam bentuk struktur internal maupun pola ekspresi gen dari tipe sel yang berbeda.

“Tantangan kami berikutnya adalah memahami bagaimana sel punca tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka merakit diri menjadi organ dan menemukan jalan mereka ke tempat yang ditugaskan di dalam embrio,” kata Dr Hanna.

Disebutkan, “Dan karena sistem kami, tidak seperti rahim, transparan, mungkin berguna untuk memodelkan cacat lahir dan implantasi embrio manusia.”

Selain membantu mengurangi penggunaan hewan penelitian, model embrio sintetik mungkin di masa depan menjadi sumber sel, jaringan, dan organ yang dapat diandalkan untuk transplantasi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email